Kematian Mamalia Laut Dugong di Florida Mencapai 841 Ekor, Diduga Akibat Kekurangan Gizi dan Ditabrak Kapal

- 13 Juli 2021, 07:40 WIB
Ilustrasi Manatee atau dugong yang juga dikenal sebagai lembu air.
Ilustrasi Manatee atau dugong yang juga dikenal sebagai lembu air. /Pixabay/PublicDomainImages

ZONABANTEN.com—‌‌‌‌ Pihak berwenang Florida melakukan penyelidikan terhadap peningkatan kematian Manatee atau lembu air yang mengkhawatirkan, jumlah terbarunya mencapai 841 ekor.

Penyelidikan ini dimulai setelah penemuan lebih dari 500 jasad mamalia laut raksasa itu sebanyak 349 ekor lebih banyak daripada yang mati sepanjang tahun 2020.

Menurut Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida (Florida Fish & Wildlife Conservation Commission atau FWC), Hampir 540 manatee mati ditemukan di perairan Florida antara 1 Januari dan 19 Maret, .

Jumlah itu hampir sebanyak kematian manatee yang juga disebut dugong yang dihitung dalam tiga tahun terakhir digabungkan, sekitar 175 manatee biasanya mati di Florida setiap tahun.

FWC kemudian melaporkan bahwa 841 kematian manatee tercatat antara 1 Januari dan 2 Juli.

Angka ini telah memecahkan rekor sebelumnya, 830, yang terjadi pada tahun 2013, jumlah ini tercapai akibat wabah gelombang merah yang beracun.

Baca Juga: Jadwal RCTI Hari Ini Selasa 13 Juli 2021, Ikatan Cinta Durasinya Berkurang Karena ada Tayangan Ini

FWC mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu bahwa situasinya sekarang dapat digolongkan sebagai Peristiwa Kematian Tidak Biasa (Unusual Mortality Event atau UME).

"Informasi awal menunjukkan bahwa penurunan ketersediaan pangan merupakan faktor yang berkontribusi," ujar pernyataan dari komisi tersebut.

Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional, UME didefinisikan sebagai peristiwa yang "melibatkan kematian yang signifikan dari setiap populasi mamalia laut; dan menuntut tanggapan segera,"

Pengertian tersebut sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Mamalia Laut.

Kebanyakan dari manatee ini ditemukan dalam keadaan kekurangan gizi, mereka ditemukan di sepanjang bentangan tengah dan selatan pantai Atlantik Florida.

"Penyelidikan sedang berlangsung, penilaian awal menunjukkan tingginya jumlah manatee yang kurus kemungkinan karena penurunan ketersediaan makanan," ujar sebuah pernyataan dari FWC. 

"Cakupan lamun (seagrass) dan alga makro di wilayah ini dan khususnya di Laguna Sungai India telah menurun secara signifikan." ujar FWC menambahkan.

Pencemaran air dapat menyebabkan pertumbuhan alga yang berlebihan.

Pertumbuhan tersebut kemudian menghalangi sinar matahari untuk mencapai lamun yang dimakan manatee.

Akibatnya, banyak dari tanaman tersebut mati dan hewan yang menggunakannya sebagai sumber makanan kehilangan sumber makanan.

Baca Juga: Jadwal SCTV Hari Ini Selasa 13 Juli 2021, Jadwal Berubah, Buku Harian Seorang Istri, Badai Pasti Berlalu

Pada bulan-bulan musim dingin, manatee diketahui berkumpul dalam jumlah besar di perairan dangkal sungai dan delta, mencari suhu yang lebih hangat. 

Selama masa ini, mereka sangat bergantung pada lamun untuk bertahan hidup.

Selain masalah makanan, serangan perahu juga merupakan penyebab utama kematian manatee terutama untuk tahun ini. 

Jumlah korban manatee yang tertabrak perahu mencapai sekitar 63 untuk tahun ini.

Manatee diklasifikasi ulang dari spesies yang terancam punah menjadi spesies yang terancam pada Mei 2017, di awal masa jabatan mantan presiden Donald Trump.

Manateee pernah diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh pemerintah federal, tetapi direklasifikasi sebagai terancam pada tahun 2017. 

Para pemerhati lingkungan meminta agar hewan itu kembali dianggap terancam punah.

Populasi manatee Florida saat ini berjumlah lebih dari 7.500 individu.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah