Terus Alami Krisis, Ahli Sebut Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise Bukan Hal Mengejutkan

- 8 Juli 2021, 12:22 WIB
Bendera Haiti. Presiden Haiti tewas usai ditembak penyerang tak dikenal./Pixabay/Jorono
Bendera Haiti. Presiden Haiti tewas usai ditembak penyerang tak dikenal./Pixabay/Jorono /

 

ZONABANTEN.com – Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moïse pada Rabu, 7 Juli 2021, di rumahnya mengancam akan memperburuk masalah di negara itu yang sudah merajalela.

Bahkan sebelum pembunuhan Moïse tersebut, Haiti diketahui telah berada dalam krisis yang mencakup ketidakstabilan politik, dampak abadi dari gempa bumi yang menghancurkan, dan epidemi kolera, campur tangan politik asing, serta kekerasan geng yang kerap memakan korban.

"Anda memiliki situasi di mana lembaga-lembaga tidak bekerja, di mana ekonomi stagnan ... politik sangat tidak stabil. Pemerintah saat ini telah ditantang oleh penduduk. Ada tuduhan korupsi besar-besaran," kata Robert Fatton, seorang ahli politik Haiti di University of Virginia dikutip ZONABANTEN.com dari NPR.

François Pierre-Louis, pakar politik Haiti di Queens College di City University of New York, mengatakan dia tidak begitu terkejut mengetahui pembunuhan Moïse.

Menurutnya, Moïse telah melucuti partai-partai politik saingan, pengusaha dan keluarga-keluarga kekuasaan terkemuka.

"Dia membuat banyak musuh. [Serangan itu] bisa datang dari mana saja. Dan dia mengasingkan terlalu banyak orang," kata Pierre-Louis.

Baca Juga: Perenang Top Myanmar Batal Ikut Olimpiade Tokyo Sebagai Protes Terhadap Kudeta Militer

Moïse menjabat pada 2017 setelah pemilihan yang berlarut-larut dan diperebutkan. Ia diketahui belum pernah memegang jabatan politik.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x