Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada

- 24 Juni 2021, 15:57 WIB
Kamloops Indian Residential School, didirikan pada tahun 1890, menjadi sekolah terbesar dalam sistem sekolah residensial dengan puncak pendaftaran pada awal 1950-an di 500 anak Pribumi - Penemuan kuburan massal telah memicu rasa sakit dan trauma kolektif bagi komunitas Pribumi di seluruh Kanada.
Kamloops Indian Residential School, didirikan pada tahun 1890, menjadi sekolah terbesar dalam sistem sekolah residensial dengan puncak pendaftaran pada awal 1950-an di 500 anak Pribumi - Penemuan kuburan massal telah memicu rasa sakit dan trauma kolektif bagi komunitas Pribumi di seluruh Kanada. //Arsip Perpustakaan Kanada/Handout via Reuters

Baca Juga: Sepak Terjang Kriminal John McAfee, Pelopor Software Antivirus yang Tewas Mengenaskan di Sel Penjara Spanyol

Seorang pejabat di Federasi Bangsa Adat Berdaulat mengatakan analisis terbaru, yang mengandalkan teknologi yang sama, dimulai sekitar tiga minggu lalu, tidak lama setelah pengumuman temuan awal tentang sekolah Kamloops.

Pencarian di sekolah Kamloops masih berlanjut, dan para pemimpin First Nation mengatakan bahwa mereka menduga bahwa jumlah kuburan yang ditemukan akan terus meningkat.

Dalam sebuah pernyataan, Scott Moe, perdana menteri Saskatchewan, memperkirakan bahwa jasad lebih banyak anak akan ditemukan di tempat lain.

“Sedihnya, Negara Pertama Saskatchewan lainnya akan mengalami kejutan dan keputusasaan yang sama ketika pencarian kuburan berlanjut,” tulisnya.

Seperti Kamloops, sekolah Marieval, yang dibuka pada tahun 1899, sebagian besar sejarahnya dioperasikan oleh Gereja Katolik Roma untuk pemerintah Kanada. Sebuah kuburan bertanda masih ada di halaman sekolah, yang ditutup pada tahun 1997 dan kemudian dihancurkan.

Komisi, mengandalkan kesaksian dari mantan siswa dan bahan arsip, mendaftarkan sekolah Marieval sebagai kemungkinan situs kuburan tak bertanda.

Sejak pengumuman kasus penemuan kuburan Kamloops, Cameron mengatakan bahwa pihaknya telah berkeliling provinsi untuk melihat bekas lokasi sekolah dan menyelidiki apakah ada penemuan serupa.

"Anda dapat melihat dengan mata biasa lekukan tanah di mana mayat-mayat ini ditemukan," kata Cameron tentang beberapa lokasi.

"Anak-anak ini duduk di sana, menunggu untuk ditemukan," lanjutnya.***

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NY Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x