Pejuang Perlawanan Sipil Myanmar Sebut Negaranya Seperti Rumah Jagal

- 17 Juni 2021, 15:29 WIB
MIliter Myanmar membakar desa Kin Ma , akibatkan 4 warga lanjut usia tewas
MIliter Myanmar membakar desa Kin Ma , akibatkan 4 warga lanjut usia tewas /radio free asia

ZONABANTEN.com—‌‌‌‌ Kota Mindat di Myanmar menghadapi darurat kemanusiaan yang setelah militer meredam perlawanan sipil pada pertengahan Mei.

Militer Myanmar Tatmadaw meredam peralawanan tersebut  dengan meluncurkan serangan ke daerah pemukiman dan memblokir pasokan makanan dan air ke populasi pengungsi. 

Militer juga dituduh menangkapi warga dan menggunakan mereka sebagai tameng manusia untuk menghalangi para pejuang perlawanan.

Salai Vakok, seorang pekerja pengembangan masyarakat berusia 23 tahun di wilayah tersebut kini berubah menjadi pejuang perlawanan. 

Vakok mengatakan serangan itu telah memperkuat tekadnya untuk terus berjuang, tetapi dia tidak dapat melakukannya karena dia terluka oleh tembakan artileri dalam serangan bulan lalu. “Ketika saya pulih, saya telah membuat keputusan tegas untuk terus berjuang, apa pun yang terjadi sampai rezim jatuh,” ujar Valok kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Banjir Kritikan Usai Adegan Drama ‘Racket Boys’ Dianggap Merendahkan Indonesia, SBS Tulis Permohonan Maaf


Perlawanan tampaknya tumbuh juga di perkotaan.  Sebagian besar sebagai akibat dari orang-orang muda yang telah bersatu dalam jaringan bawah tanah setelah menghadiri kamp pelatihan singkat dengan kelompok etnis bersenjata di hutan. 

Sekembalinya ke kota, mereka mengadopsi taktik gerilya termasuk pemboman, pembakaran dan pembunuhan yang ditargetkan.

Target mereka termasuk orang-orang yang dicurigai sebagai informan atau orang-orang yang bersekutu dengan militer.

Halaman:

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x