Dituduh Mengalami Kebocoran Radiasi, China Klaim Pembangkit Nuklir Taishan dalam Kondisi Aman

- 16 Juni 2021, 14:40 WIB
Ilustrasi nuklir.
Ilustrasi nuklir. /Pixabay/enriquelopezgarre


ZONABANTEN.com – Pada Rabu, 16 Juni 2021, China mengatakan bahwa tidak ada kebocoran radiasi di pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan dan tidak menaikkan batas yang dapat diterima untuk tingkat radiasi di sekitar pembangkit.

Pernyataan ini merupakan tanggapan dari laporan CNN awal pekan ini yang menyebutkan bahwa pembangkit listrik tenaga nuklir Taishan milik China mengalami kebocoran radiasi.

CNN melaporkan pada hari Senin bahwa Framatome, perusahaan Prancis yang merancang pembangkit, telah memperingatkan Administrasi Keselamatan Nuklir Nasional China (NNSA) telah menaikkan batas radiasi yang dapat diterima di luar pabrik di provinsi tenggara Guangdong untuk menghindari keharusan mematikannya.

Kementerian Ekologi dan Lingkungan mengatakan pada hari Rabu bahwa peningkatan tingkat radiasi telah terdeteksi di sirkuit utama di reaktor Unit 1 Taishan, tetapi mereka berada dalam standar parameter untuk operasi yang aman.

Baca Juga: China Marah Atas Hasil Pertemuan G7, Kapal Induk AS USS Ronald Reagan Merapat Ke Laut China Selatan

Tingkat radioaktivitas yang lebih tinggi disebabkan oleh kerusakan pada sejumlah kecil batang bahan bakar, yang biasa terjadi selama produksi, transportasi, dan pemuatan bahan bakar, kata kementerian itu di akun media sosial Wechat resminya.

"Pemantauan lingkungan di sekitar pabrik Taishan tidak menemukan parameter abnormal ... menunjukkan tidak ada kebocoran sama sekali," katanya dikutip ZONABANTEN.com dari Reuters.

Sekitar lima dari lebih dari 60.000 batang bahan bakar di reaktor Unit 1 diperkirakan telah rusak, atau kurang dari 0,01%, jauh di bawah tunjangan yang dirancang sebesar 0,25%, katanya.

Dikatakan NNSA telah menyetujui batas radiasi untuk gas mulia di dalam pendingin reaktor, tetapi ini tidak ada hubungannya dengan deteksi radiasi di luar pabrik, menambahkan bahwa gagasan dalam laporan CNN itu salah.

Baca Juga: Kementerian Pertahanan China Murka, Tiga Senator AS Kunjungi Taiwan Dengan Pesawat Militer

Kementerian mengatakan akan terus memantau tingkat radioaktivitas di reaktor Unit 1 dan juga akan menjaga komunikasi dengan Badan Energi Atom Internasional serta pengawas keselamatan nuklir Prancis.

Proyek Taishan, selesai pada 2019, terdiri dari dua reaktor yang dirancang oleh Prancis, dan terletak sekitar 200 km (124 mil) dari Hong Kong.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x