Mahkamah Konstitusi Mali Tunjuk Pemimpin Kudeta, Kolonel Assimi Goïta, Menjadi Presiden Sementara

- 29 Mei 2021, 11:59 WIB
Ilustrasi Bendera Mali
Ilustrasi Bendera Mali /jorono/Pixabay


ZONABANTEN.com – Pengadilan konstitusional Mali telah menunjuk pemimpin kudeta militer, Kolonel Assimi Goïta, sebagai presiden pengganti di negara itu.

Kolonel Goïta telah menyatakan dirinya sebagai presiden sementara pada Rabu, 26 Mei 2021, dua hari setelah merebut kekuasaan dalam kudeta yang kedua kalinya di Mali dalam sembilan bulan.

Ia juga memimpin kudeta pertama pada Agustus lalu, yang menyebabkan Presiden terpilih, Ibrahim Boubacar Keïta, dipaksa turun dari jabatannya.

Pengadilan mengatakan keputusan terpilihnya Assimi Goïta karena kekosongan dalam kepresidenan.

Pada hari Senin, dua orang yang ditugaskan untuk mengarahkan negara kembali ke pemerintahan sipil, Presiden sementara Bah Ndaw dan Perdana Menteri Moctar Ouane, ditahan oleh tentara.

Baca Juga: Filipina Kembali Ajukan Protes atas Kehadiran Ilegal Tiongkok di Laut China Selatan

Kolonel Goïta mengatakan bahwa kedua pria tersebut telah gagal dalam tugasnya dan berusaha menyabotase transisi negara.

Keduanya dibebaskan pada Kamis setelah menyatakan pengunduran diri.

Putusan Mahkamah Konstitusi Mali hari Jumat menyatakan bahwa Kolonel Goïta harus mengambil tanggung jawab sebagai presiden sementara untuk memimpin proses transisi sampai pada kesimpulannya.

Perebutan kekuasaan pekan ini menyusul perombakan kabinet yang menurut Kolonel Goïta tidak diajak berkonsultasi, dan mengklaim bahwa ia seharusnya diangkat menjadi wakil presiden.

Dua perwira militer yang terlibat dalam kudeta sebelumnya juga kehilangan pekerjaan dalam perombakan tersebut.

Sebelumnya pada hari Jumat, dalam komentar publik pertamanya sejak merebut kekuasaan, Kolonel Goïta membela tindakannya.

"Kami harus memilih antara kekacauan dan kohesi di dalam pasukan pertahanan dan keamanan, dan kami memilih kohesi," katanya dikutip ZONABANTEN.com dari Yahoo News.

Baca Juga: Kenapa Tagar Jokowi Kritik Presiden RI Trending di Twitter? Jokowi Kritik Dirinya Sendiri? Ini Jawabannya

Ia menambahkan bahwa perdana menteri baru akan diangkat dalam beberapa hari, dan pemilihan umum masih akan berjalan tahun depan seperti yang direncanakan.

Kudeta pada tahun 2012 menyebabkan militan Islamis mengeksploitasi kekacauan dan merebut bagian utara Mali.

Pasukan Prancis membantu mendapatkan kembali wilayahnya, tetapi serangan terus berlanjut karena pemberontak memanfaatkan ketidakstabilan politik yang terus-menerus terjadi di wilayah tersebut.

Hal ini telah menyebabkan kepercayaan publik memudar atas kemampuan para pemimpin militer untuk mengatasi pemberontakan yang telah meluas ke negara tetangga, Burkina Faso dan Niger.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Yahoo News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x