Alat ini memiliki tiga bagian dengan lubang dengan ukuran berbeda untuk menyaring kotoran terlebih dahulu, kemudian larvanya.
Mereka membawa versi terakhir dari penyaring tersebut ke Kenya untuk menjalankan pengujian dengan larva asli.
Perangkat itu berfungsi, Adan mengatakan dia sekarang hanya perlu menugaskan dua pekerja untuk tugas yang sebelumnya membutuhkan lima.
Adan juga menyebutkan alat tersebut membuat pekerjaan mereka selesai sepuluh kali lebih cepat.
“Kolaborasi dengan mahasiswa cukup penting karena mereka memberi kami ide-ide segar tentang beberapa hal yang mungkin tidak kami perhatikan,” kata Adan.
Mahasiswa Jepang datang dengan perangkat yang menggunakan tiga saringan dengan ukuran berbeda untuk memisahkan campuran larva dengan lebih presisi.
Tapi itu bukanlah akhir dari cerita. Para siswa Nagaoka berpikir bahwa larva juga dapat berguna secara lokal.
Prefektur Niigata adalah salah satu penghasil sake terbesar di Jepang.
Niigata juga terkenal dengan sake kasu-nya, ampas yang tersisa di akhir proses pembuatan minuman.
Sebagian kasu digunakan untuk produksi pangan, tetapi sebagian besar berakhir sebagai limbah.