Otoritas kesehatan melaporkan bahwa setidaknya 232 warga Palestina telah tewas dalam pemboman Israel di Gaza sejak 10 Mei, termasuk 66 anak-anak.
Pihak berwenang menyebutkan jumlah korban tewas di Israel pada 12, termasuk dua anak.
Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan lebih dari 8.500 orang terluka dan menyatakan bahwa 30 fasilitas kesehatan di Gaza rusak, dengan satu klinik hancur dan satu lagi dengan kerusakan parah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa juga mengutuk serangan dari Israel yang mempengaruhi kamp pengungsian, kantor media dan fasilitas PBB.
Baca Juga: Berkostum Mirip Raja Dangdut Rhoma Irama, Forsa Sumsel Galang Dana Peduli Palestina
Mivasair mengatakan dia dan orang lain dari komunitas Yahudi Toronto mengambil bagian dalam protes untuk menyerukan Kanada agar menghentikan kesepakatan senjata dengan Israel, dan untuk membekukan perdagangan dengan permukiman Israel.
"Orang Yahudi Kanada dan kelompok lainnya bergabung hari ini untuk memastikan bahwa seruan terdengar bahkan jika darah baru berhenti tumpah," ujar Mivasair.
"Sebagai orang Kanada, kami menuntut pemerintah kami meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatan perang dan menghentikan perdagangan senjata Kanada-Israel."
"Orang Yahudi di komunitas kami di Kanada diliputi kesedihan dan kemarahan. Banyak dari kami berdiri dalam solidaritas dengan saudara Palestina kami.” ujar Mivasair.
“Kami mengucapkan dengan lantang dan jelas, 'bukan atas nama kami.' Israel tidak bisa lagi terus melakukan kekejaman ini atas nama orang Yahudi." ujar Mivasair menegaskan.