Satu Abad Berlalu, Presiden Meksiko Resmi Minta Maaf atas Pembantaian 300 Orang Tiongkok pada Tahun 1911

- 18 Mei 2021, 13:30 WIB
Satu Abad Berlalu, Presiden Meksiko Resmi Minta Maaf atas Pembantaian 300 Orang Tiongkok pada Tahun 1911
Satu Abad Berlalu, Presiden Meksiko Resmi Minta Maaf atas Pembantaian 300 Orang Tiongkok pada Tahun 1911 /Twitter.com/@lopezobrador_

Peristiwa tersebut membuat Díaz mengundurkan diri dan pergi ke pengasingan.

Seperti kebanyakan pembunuhan rasial, hal itu dilakukan dengan kecurigaan, kebencian, ketakutan, iri hati, dan kebohongan.

Baca Juga: Berhasil Menyelesaikan Hiatus Wajib Militer, 2PM Dikonfirmasi Akan Comeback pada Bulan Juni

Torreón adalah kota kereta api yang sedang berkembang pesat, dan kendali atasnya adalah kunci untuk jalur kereta api ke Amerika Serikat.

Beberapa orang Meksiko menggerutu bahwa orang Tionghoa mengambil pekerjaan atau menekan tingkat upah; yang lainnya iri dengan kesuksesan ekonomi komunitas Tionghoa.

Antara 13-15 Mei 1911, pasukan revolusioner mengambil alih kota dari tentara Díaz dan begitu berada di dalam kota, membantai banyak penduduk Tionghoa, meskipun beberapa lainnya bersembunyi atau diselamatkan oleh penduduk setempat.

Baca Juga: Jadwal Acara RCTI Selasa 18 Mei 2021 dan Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini

Pemerintahan revolusioner yang menang dari Presiden Francisco I. Madero setuju untuk membayar ganti rugi atas pembantaian tersebut, tetapi Madero sendiri digulingkan pada tahun 1913 dan pembayaran tersebut tidak pernah dilakukan.

“Ini adalah saat-saat paling mengguncang dalam sejarah ketika (gagasan rasis) ini dipelintir menjadi pembunuhan genosida,” kata Gubernur Coahuila Miguel Ángel Riquelme dikutip ZONABANTEN.com dari SCMP.

López Obrador, yang biasanya memuji gerakan revolusioner 1910-1917 mencatat bahwa gerakan tersebut juga mengekspresikan sentimen anti-China.

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: scmp.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah