Dihantam Badai Covid-19, India Terima Bantuan Ventilator dan Pasokan Oksigen dari Inggris

- 27 April 2021, 14:59 WIB
Kementerian luar negeri India mencuit gambar ventilator dan konsentrator oksigen yang tiba pada Selasa, 27 April 2021 pagi waktu setempat.
Kementerian luar negeri India mencuit gambar ventilator dan konsentrator oksigen yang tiba pada Selasa, 27 April 2021 pagi waktu setempat. /@MEAIndia

 

ZONABANTEN.com – India menyambut baik bantuan pasokan medis dari Inggris yang dianggap penting karena sedang memerangi lonjakan besar kasus Covid-19.

Kementerian luar negeri India mencuit gambar ventilator dan konsentrator oksigen yang tiba pada Selasa, 27 April 2021 pagi waktu setempat.

Secara total, sembilan muatan peti kemas maskapai, termasuk 495 konsentrator oksigen, 120 ventilator non-invasif, dan 20 ventilator manual, akan dikirim minggu ini, menurut komisi tinggi Inggris di India.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) melalui pembicaraan Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengaku akan menyediakan berbagai bantuan darurat, termasuk pasokan oksigen, bahan vaksin, dan terapi.

Seorang juru bicara departemen luar negeri, Ned Price, mengatakan AS bekerja tanpa henti di seluruh pemerintah untuk mengirimkan secara mendesak pasokan yang paling dibutuhkan di India, termasuk bantuan oksigen dan bahan terkait.

Baca Juga: Tak Cuma ke Indonesia, 52 Penumpang Pesawat Penerbangan India ke Hong Kong Dinyatakan Positif Covid-19

Beberapa pekan terakhir, India menghadapi mimpi buruk lonjakan virus Covid-19 yang telah menyebabkan krisis bagi negara itu.

Bahkan India mencetak rekor kasus harian tertinggi pada Senin, 26 April 2021 dengan 352.991 kasus dalam sehari.

Meskipun jumlah kasus di India turun dari catatan global hari pada Selasa dengan jumlah 323.144 kasus baru, beberapa ahli medis memperingatkan hal itu karena pengurangan pengujian, bukan penurunan tingkat infeksi.

“Harap dicatat bahwa penurunan besar dalam kasus harian ... sebagian besar disebabkan oleh penurunan tajam dalam pengujian. Ini tidak boleh dianggap sebagai indikasi kasus yang jatuh, melainkan masalah kehilangan terlalu banyak kasus positif!" kata Rijo M John, seorang profesor dan ekonom kesehatan di Institut Manajemen India di negara bagian selatan Kerala, dikutip ZONABANTEN.com dari The Guardian.

Dengan jumlah penyebaran kasus yang terkendali, beberapa negara telah memberlakukan kebijakan untuk melarang masuknya warga negara India ke wilayah mereka.

Baca Juga: Pengawas HAM Internasional, Human Rights Watch, Tuduh Israel Lakukan Kejahatan 'Apartheid' terhadap Palestina

Australia menjadi negara terbaru yang menghentikan sementara penerbangan dari India.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrisson mengatakan larangan itu berlaku hingga 15 Mei 2021.

Langkah tersebut akan berdampak pada dua layanan penumpang ke Sydney dan dua penerbangan repatriasi ke Darwin, yang melibatkan sekitar 500 orang.

"Ini merupakan wabah yang sangat signifikan di India," kata Morrisson kepada wartawan di Sydney.

Dia mengatakan keputusan itu akan ditinjau sebelum 15 Mei, tetapi penumpang pada penerbangan mendatang harus menunjukkan hasil negatif pada dua jenis tes Covid-19 sebelum mereka naik ke pesawat.

Penerbangan selanjutnya akan fokus untuk membawa pulang warga Australia yang rentan.

Penerbangan tidak langsung melalui pelabuhan seperti Dubai, Singapura, dan Kuala Lumpur juga telah dihentikan sementara.

Australia juga akan mengirimkan bantuan persediaan medis dan alat pelindung diri yang mendesak ke India.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x