Militer Myanmar Akan Peringati Hari Pasukan Bersenjata, Menlu RI Desak Junta Militer untuk Berdialog

- 27 Maret 2021, 08:34 WIB
Para pengunjuk rasa protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar.
Para pengunjuk rasa protes anti-kudeta di Hlaing Township di Yangon, Myanmar. /REUTERS/Stringer

 

ZONABANTEN.com —‌ Myanmar menaikkan kekerasannya sambil mempersiapkan peringatan Hari Pasukan Bersenjata (Armed Forces Day) di akhir minggu ini.

Namun, walau sudah mendapatkan tekanan dari pihak berwenang, para pendemo tetap melancarkan protesnya terhadap kudeta. 

Jalanan Yangon, kota terbesar di Myanmar, pun dibanjiri oleh orang-orang yang menuntut diberhentikannya junta diktator yang melakukan kudeta.

Baca Juga: Bahaya Merokok Sudah Disebut oleh Ahli Bedah Umum AS 60 Tahun yang Lalu

Mereka menginginkan pemberhentian itu dilakukan sebelum hari Sabtu, karena pihak militer sudah bersiap akan melakukan parade di Naypyitaw, ibu kota Myanmar.

Kelompok penggagas hak asasi manusia lokal menyatakan 320 orang telah diambil nyawanya semenjak awal kudeta di 1 Februari 2021.

Angka tersebut termasuk 11 nyawa terbaru pada hari kamis. 

Baca Juga: Minta Polemik Dihentikan, Presiden Jokowi Pastikan Beras Petani Diserap Bulog

Halaman:

Editor: Bunga Angeli

Sumber: www3.nhk.or.jp


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah