Misi Ke-18 Starlink, 60 Satelit Baru untuk Memperlancar Jasa Internet Starlink

- 4 Februari 2021, 17:25 WIB
Ilustrasi satelit.
Ilustrasi satelit. /Pixabay/Alexas_fotos/

ZONA BANTEN - SpaceX baru saja meluncurkan misi pengorbitan satelit Starlink. Starlink adalah sebuah proyek satellite internet constellation, yaitu susunan satelit buatan yang menyediakan jaringan internet.

Rencananya, Starlink akan menjadi internet provider ke seluruh penjuru dunia terutama yang belum memiliki sambungan internet.

Peluncuran di 4 Februari adalah misi ke-18 dari Starlink. Misi ini terjadi lebih awal dari misi ke-17 yang sempat ditunda, dan akan diluncurkan keesokan harinya.

Peluncuran ini dilakukan dari Cape Canaveral Space Force Station (CCSFS), Florida pada pukul 1:19 EST, atau 6:19 UTC.

Baca Juga: Jokowi dan Menkes Datang ke Vaksinasi Massal Tahap 1, Jokowi: Vaksinasi Harus Selesai Sebelum Akhir 2021

Roket yang menjadi booster pertama pada misi ini akan melakukan misi kelimanya pada peluncuran ini.

Kate Tice, Senior Certification Engineer dari SpaceX, menjadi narator untuk video livestream ini.

Pengisian bahan bakar terlihat dari semburan gas putih yang merupakan uap dari oksigen cair yang terlihat semenjak awal video.

Pengisian bahan bakar ini terjadi semenjak t- 35:00 menit dari peluncuran sehingga tidak terlihat awalnya di video.

Di tempat peluncuran lainnya yang berada di kanan video pada 5:28, terdapat roket Falcon-9 lainnya yang direncanakan meluncur besok.

Baca Juga: Peringatan Hari Kanker Sedunia 4 Februari 2021 Bertema 'I Am and I Will', Ini Sejarahnya

 


Pembakaran atau ignition dimulai pada 13:58 dari video. Roket itu segera mencapai 1.000 km/h dalam satu menit.

Pada t+ 1:17 menit semenjak peluncuran atau 15:14 pada video, roket mencapai Max Q. Max Q adalah tekanan dinamis tertinggi yang akan dihadapi oleh sebuah roket atau pesawat yang mengarah ke luar atmosfer.

Main Engine Cut Off atau (MECO) terjadi pada t+ 2:38 menit atau 16:35 pada video. Pematian mesin utama ini diiringi oleh pelepasan booster pertama (stage separation).

Fairing terpisah pada t+ 3:20 menit semenjak peluncuran atau 17:17 pada video. Fairing dari roket terpisah dengan aman.

Booster pertama mulai masuk kembali ke atmosfer pada 20:23 pada video, percikan api putih terlihat dari belakang roket itu.

Baca Juga: Rihanna Men-tweet Protes Petani di Delhi, Pemerintah India Marah dan Beri Kecaman

Pada 22:20 di video, cahaya terang bisa terlihat di kamera kapal drone Of Course I Still Love You, selang beberapa detik Booster pertama pun mendarat di landasannya dengan selamat.

Penangkapan booster pertama ini menjadi penangkapan roket orbital Ke 74, dan pendaratan ke 5 untuk booster pertama tersebut.

Booster ke dua pun berada pada orbit yang sesuai dan livestream  pun mengalihkan videonya ke pengendali misi.

Walau sempat terdapat masalah koneksi, penyalaan kembali booster kedua terekam pada 1:00:52.

Sayangnya, saat satelit Starlink akan diluncurkan pada 1:19:58, masalah koneksi terjadi kembali sehingga peluncuran satelit tidak terekam.

Misi ini berhasil menambahkan 60 satelit tambahan pada armada satelit Starlink.

 ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x