Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pikiran-rakyat.com dengan judul, 214 Juta Data Pribadi Milik Pengguna Facebook, Instagram, hingga LinkedIn Diduga Bocor
Baca Juga: Tagar #FPI_SelaluTerdepan Trending di Twitter, Tanpa Atribut Personel FPI Bantu Korban Bencana
Kebocoran data skala besar ini pertama kali ditemukan oleh tim keamanan dari Safety Detectives, sebuah perusahaan pengulas antivirus terbesar di dunia sebagaima dikutip dari website resminya.
Kepala tim keamanan Savety Detectives, Anurag Sen mengatakan, database yang terkena dampak berisi 'harta karun besar' berupa informasi pribadi sensitif hingga 408 GB dan total lebih dari 318 juta catatan.
Selain itu tim Safety Detectives menemukan Socialarks mengalami pelanggaran data serupa pada Agustus 2020 yang mengarah kepada tereksposnya 150 juta data pribadi pengguna LinkedIn, Facebook, dan Instagram.
Baca Juga: Ini Alasan Mengapa Minum Air Putih Dingin Saat Makan Harus Kamu Hindari
Bukan hanya itu saja, jumlah profil yang terpengaruh dalam kebocoran data yang ditemukan oleh Safety Detectives sama dengan angka yang disebutkan dalam kebocoran data bulan Agustus 2020.
Pelanggaran database pada bulan Agustus 2020 mengungkapkan banyak data pribadi dari 66 juta pengguna LinkedIn, 11,6 juta akun Instagram dan 81,5 juta akun Facebook berhasil terekspos.
Namun, ada perbedaan besar, seperti ukuran database, perusahaan yang menjadi server tersebut dan jumlah indeks.
Baca Juga: Setelah Kerusuhan US Capitol, Bayangan Perang Sipil AS Mulai Menyebar di Kalangan Partai Republik