Pasukan Israel Bunuh 27 warga Palestina, Hancurkan 729 Bangunan Termasuk 273 rumah di Tahun 2020

- 5 Januari 2021, 12:33 WIB
Ilustrasi tentara Israel yang menyerang Gaza pada Jumat, 26 Desember 2020
Ilustrasi tentara Israel yang menyerang Gaza pada Jumat, 26 Desember 2020 /Pixabay/WikimediaImages

ZONABANTEN.com - Selama tahun 2020 pasukan Israel membunuh 27 warga Palestina.

Otoritas Israel juga menghancurkan 729 bangunan termasuk 273 rumah milik warga Palestina.

Pasukan keamanan Israel melakukan "pembunuhan keji" sepanjang tahun 2020, menembak mati setidaknya 27 warga Palestina di seluruh wilayah Palestina yang diduduki dan di Israel, menurut kelompok hak asasi Israel B’Tselem.

Baca Juga: Ampuh! Ini 13 Resep Masker Wajah Alami yang Mudah Dibuat dengan Bahan-bahan di Rumah

"Selama tahun 2020, pasukan keamanan Israel membunuh 27 warga Palestina, tujuh di antaranya anak di bawah umur, satu di Jalur Gaza, 23 di Tepi Barat (termasuk Yerusalem Timur) dan tiga di dalam Israel," kata B’Tselem pada hari Senin.

Tentara Israel menghancurkan seluruh desa di Tepi Barat, Palestina yang diduduki Israel.

Israel telah menyetujui pembangunan rumah pertama bagi penduduk israel di Tepi Barat sejak kesepakatan Teluk.

Baca Juga: Wow! Wanita Ini Bangun dari Koma, Tepat Sehari Sebelum Alat Penunjang Hidup Dicabut

Setidaknya 11 dari 16 pembunuhan yang diinvestigasi oleh B'Tselem di Tepi Barat, diketahui para korban yang dibunuh tidak menimbulkan ancaman bagi nyawa pasukan atau orang lain pada saat mereka ditembak.

Beberapa contoh yang disoroti dalam laporan tersebut termasuk pembunuhan Iyad Hallaq, seorang pria berkebutuhan khusus Palestina berusia 32 tahun yang bersekolah dan bekerja di sekolah untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus di Kota Tua Yerusalem Timur yang diduduki.

Pada saat itu, petugas Israel mengatakan mereka mencurigai Hallaq membawa senjata dan mulai mengejarnya ketika dia panik dan mulai lari.

Baca Juga: Terbongkar! Ini Misi Rahasia Jepang saat Menjajah Indonesia

Dia ditembak mati saat bersembunyi di balik tempat sampah, hanya beberapa meter dari sekolahnya.

Ayah Hallaq mengatakan bahwa putranya memiliki kapasitas mental seperti anak berusia delapan tahun dan tidak memahami realitas berbahaya kehidupan di bawah penjajahan.

"Selama bertahun-tahun, Israel telah menerapkan kebijakan tembakan terbuka yang sembrono dan melanggar hukum di Tepi Barat. Kebijakan ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah, militer dan pengadilan, mereka sama sekali tidak peduli dengan tindakan mematikan yang dapat diprediksi," kata B'Tselem .

Baca Juga: Lama Putus Hubungan, Kerajaan Arab Saudi Buka Lagi Perbatasan dengan Qatar

Dalam peristiwa yang jarang terjadi di mana anggota pasukan Israel didakwa membunuh warga Palestina, dakwaan dan hukuman "tidak mencerminkan beratnya pelanggaran", kelompok itu menambahkan.

Selama tahun 2020, di tengah pandemi Covid-19 yang mengamuk, otoritas Israel juga menghancurkan setidaknya 729 bangunan Palestina, termasuk rumah dan bangunan non-perumahan.

Pada tahun 2020, lebih banyak orang Palestina kehilangan rumah mereka di Tepi Barat dan Yerusalem Timur daripada setiap tahun tahunnya sejak 2016.

Baca Juga: Walaupun Sibuk Bekerja, Orang Tua Wajib Lakukan Kebiasaan Ini Bersama Anak untuk Mempererat Hubungan

"Secara total, Israel menghancurkan 273 rumah pada tahun 2020, menelantarkan 1.006 warga Palestina, 519 di antaranya di bawah umur yang harus kehilangan tempat tinggal," kata B’Tselem.

Pada 2020, Israel juga menghancurkan 456 bangunan non-perumahan dan fasilitas infrastruktur.

Ini termasuk infrastruktur kemanusiaan seperti tangki air dan pipa atau jaringan listrik, yang penting untuk menjaga kesehatan dan sanitasi, terlebih untuk situasi saat ini.

Baca Juga: WASPADA! Ternyata Ini Penyebab Bisul

Kelompok itu mengatakan, mereka juga mendokumentasikan 248 serangan yang dilakukan oleh pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat tahun lalu.

Serangan tersebut seperti serangan fisik hingga menargetkan petani atau properti mereka, yang "tidak dapat terjadi tanpa dukungan luas dari negara".***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah