Proses Transisi Pemerintah AS Belum Mulus, Joe Biden Keluhkan Kesulitan Akses ke Pentagon

- 30 Desember 2020, 12:17 WIB
Proses Transisi Pemerintahan AS Belum Mulus, Joe Biden Keluhkan Kesulitan Akses ke Pentagon
Proses Transisi Pemerintahan AS Belum Mulus, Joe Biden Keluhkan Kesulitan Akses ke Pentagon /instagram.com/joebiden

ZONABANTEN.com - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan para penasihatnya menghadapi hambatan dalam melakukan proses transisi dari pemerintahan Trump.

Pernyataan itu muncul setelah departemen pertahanan AS awal bulan ini tiba-tiba menangguhkan pertemuan dengan tim transisi Biden ditengah upaya Donald Trump untuk membatalkan kekalahan pemilihannya.

“Dari beberapa kementerian, tim kami menerima kerja sama yang patut dicontoh,” kata Biden di Wilmington, Delaware melansir dari BBC.

"Namun dari pihak lain, terutama kementerian pertahanan, kami menemui hambatan," lanjut Biden.

Baca Juga: Ulang Tahun Ke-25, Wajah V BTS Terpampang di Burj Khalifa Berkat Para ARMY

Biden menyebut jika timnya belum memperoleh akses yang lengkap yang ia butuhkan untuk proses transisi.

“Saat ini kami tidak mendapatkan semua informasi yang kami butuhkan dari administrasi sekarang di bidang keamanan nasional utama. Menurut saya, tidak ada pertanggung jawaban," ujar Biden.

Joe Biden yang akan mulai menjabat pada 20 Januari 2021 mengingatkan bahwa timnya membutuhkan akses ke dalam proses anggaran di Pentagon.

Diketahui Trump saat ini masih belum mengundang penggantinya ke Gedung Putih atau mengonfirmasi kemenangannya pada pelantikan.

Baca Juga: Kabar Debut Solo Lisa dan Rosé BLACKPINK, YG Entertainment Berikan Pernyataan Ini

Bahkan Trump sempat memecat sekretaris pertahanannya, Mark Esper, setelah pemilihan 3 November 2020 yang lalu dan menggantikannya dengan Christopher Miller .

Awal bulan Desember ini, tim Biden telah mengeluhkan penghentian kerja sama dari Pentagon. 

Departemen pertahanan mengklaim bahwa pertemuan telah ditunda hingga Januari karena jeda yang telah disepakati meskipun hal kesepakatan tersebut dibantah oleh tim transisi Biden. 

Dalam sebuah pertemuan pada Senin 28 Desember 2020, Biden bersama calon menteri luar negeri, pertahanan dan keamanan dalam negeri, serta penasihat keamanan nasional menemukan bahwa kementerian tersebut telah mengalami kemunduran selama masa jabatan Trump.

Baca Juga: Update Line Up Bintang Tamu Kedua, 35th Golden Disc Awards Lebih Bertabur Bintang

“Banyak dari mereka telah terkikis dalam hal personel, kapasitas, dan moral.  Ada proses kebijakan yang telah dikesampingkan sehingga merusak aliansi kita. Itu mempersulit pemerintah kami untuk melindungi rakyat Amerika. " ujar Biden.

Tim kebijakan luar negeri Biden digadang-gadang akan sehebat era Barack Obama, dengan Tony Blinken yang dinominasikan untuk menteri luar negeri, Jake Sullivan untuk penasihat keamanan nasional, dan John Kerry sebagai utusan khusus presiden untuk iklim sedangkan  Lloyd Austin diperkirakan akan menduduki posisi menteri pertahanan.

Diketahui sebelumnya, Trump menolak untuk mengakui kemenangan Biden dengan mengklaim adanya penipuan pemilih yang meluas meskipun tudingannya tersebut tidak terbukti di pengadilan. 

Baca Juga: Harga Saham Tesla yang Melambung Menciptakan Miliarder 'Teslanaires'

Sehingga pemerintahannya baru mengizinkan kerja sama dengan Biden pada 23 November 2020.

Trump telah berjanji untuk membuat keputusan terakhir pada 6 Januari ketika Kongres bersidang untuk mengesahkan hasil pemilihan umum. ***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah