Wow, Pantun Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda Oleh UNESCO

- 18 Desember 2020, 08:52 WIB
UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai Warisan Budaya Takbenda_UPTD Taman Budaya Sumbar Program Kegiatan Festival Randai Se Sumbar
UNESCO Tetapkan Pantun Sebagai Warisan Budaya Takbenda_UPTD Taman Budaya Sumbar Program Kegiatan Festival Randai Se Sumbar /Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat

ZONABANTEN.com - Kabar baik bagi masyarakat Melayu pegiat seni pantun.

UNESCO menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda.

Pantun sendiri merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa Nusantara maupun Melayu.

Pantun sendiri berasal dari kata panuntun dalam Bahasa Minangkabau yang berarti "penuntun".

Pantun bagi masyarakat Melayu bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial, namun juga kaya akan nilai-nilai yang menjadi panduan moral.

Baru-baru ini pantun ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh  Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa/ PBB UNESCO.

Baca Juga: Inilah Hal-Hal Baru Untuk 12 Tanda Zodiak di Tahun 2021

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNOESCO mengatakan, penetapan itu ditetapkan pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Kantor Pusat UNESCO di Paris, Prancis, Kamis.

Dikatakan Nominasi Pantun diajukan secara bersama Indonesia dan Malaysia ini menjadi tradisi budaya Indonesia ke-11 yang diakui UNESCO.

Sebelumnya Pencak Silat diinskripsi sebagai Warisan Budaya Takbenda 12 Desember 2019.

Surya Rosa Putra mengatakan UNESCO menilai Pantun memiliki arti penting bagi masyarakat Melayu bukan hanya sebagai alat komunikasi sosial namun juga kaya akan nilai-nilai yang mejadi panduan moral.

Dikatakannya pesan disampaikan melalui Pantun umumnya menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antar manusia.

Baca Juga: Mau Naik Kereta Jarak Jauh? Ini Prosedur dan Syarat yang Diminta PT KAI Kepada Penumpang

Bagi komunitas Melayu, Pantun memiliki peran penting sebagai instrumen komunikasi sosial dan bimbingan moral yang menekankan keseimbangan, harmoni, dan fleksibilitas hubungan dan interaksi antarmanusia dalam syairnya.

“Hari ini, tidak hanya sebagai identitas Melayu, Pantun juga telah menjadi media pendukung dalam pemberdayaan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Diharapkan Indonesia dan Malaysia berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya untuk memastikan pelindungan Pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda melalui pelibatan aktif komunitas lokal di kedua negara.

Pantun juga dilestarikan dengan diajarkan secara formal di sekolah dan melalui kegiatan kesenian.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x