Pembangunan Pusat Peternakan Babi di Xinjiang, Upaya China Sekulerkan Muslim Uighur

- 5 Desember 2020, 17:22 WIB
Peternakan Babi
Peternakan Babi /Pixabay/detapo

ZONABANTEN.com - pemerintah China membangun Pusat Peternakan Babi di Xinjiang.

Diketahui 90 persen wilayah Xinjiang dihuni oleh etnis muslim Uighur.

Pada November 2019, administrator tertinggi Xinjiang, Shohrat Zakir, mengatakan bahwa wilayah otonom akan diubah menjadi "pusat peternakan babi".

Upaya China membangun pusat peternakan babi di Xinjiang menjadi salah satu cara Negeri tirai bambu tersebut sebagai upaya merubah Muslim Uighur menjadi sekuler.

Satu artikel berita yang diterbitkan pada bulan Mei yang direkam Zenz menggambarkan sebuah peternakan baru di wilayah Kashgar selatan, yang bertujuan untuk menghasilkan 40.000 babi setiap tahun.

Baca Juga: Penghinaan! Muslim Uighur Dipaksa Konsumsi Daging Babi Saban Hari Jumat

Proyek ini diperkirakan akan menempati area seluas 25.000 meter persegi.

Peternakan babi tersebut akan ditempatkan di sebuah taman industri di daerah Konaxahar Kashgar yang telah berganti nama menjadi Shufu, menurut situs berbahasa Mandarin, Sina.

Kesepakatan itu secara resmi ditandatangani pada tanggal 23 April tahun 2020 lalu bertepatan dengan hari pertama Ramadhan atau bulan puasa umat Islam.

Namun pemerintah mengklaim bahwa peternakan babi tidak dimaksudkan untuk tujuan ekspor, melainkan "untuk memastikan pasokan daging babi" di Kashgar.

"Ini adalah bagian dari upaya untuk sepenuhnya memberantas budaya dan agama orang-orang di Xinjiang," kata Zenz kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Update Sebaran Corona Indonesia di 34 Provinsi Sabtu 5 Desember 2020, Positif Covid-19 Indonesia

“Ini adalah bagian dari strategi sekularisasi, mengubah Uighur sekuler dan mengindoktrinasi mereka untuk mengikuti partai komunis dan menjadi agnostik atau ateis,” tambah Zenz.

Pembangunan peternakan babi menjadi sebuah tindakan yang menurut orang Uighur adalah penghinaan terhadap cara hidup mereka.

Pada 2018, kantor berita Reuters juga melaporkan tentang 'kampanye antihalal' di Urumqi untuk menghentikan Islam menembus kehidupan sekuler dan memicu ekstremisme.

Dalam Agama Islam sendiri babi menjadi hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi maupun dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya.

Lemak babi yang biasa digunakan menjadi minyak dan bahan lainnya juga diharamkan jika telah diketahui kandungannya.

***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x