ZONABANTEN.com - Israel dan Bolivia pada akhirnya tak berada di kapal yang sama, setelah negara Amerika Selatan itu memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan negara Zionis itu.
Berhentinya Bolivia dalam menjalin hubungan diplomasi dengan Israel, merupakan keputusan yang tak terlepas dari konflik Israel-Hamas beberapa waktu terakhir ini.
Wakil Menteri Luar Negeri negara itu, Freddy Mamani menyebutkan bahwa Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan di Gaza selama penyerangan itu.
Baca Juga: 44 Pejabat di Kota Cilegon Jadi Ortu Asuh, Sisihkan Rp3 Juta per Bulan untuk Anak Stunting
Ia menilai apa yang dilakukan Israel di Gaza tidak sesuai dengan dengan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.
Pernyataan itu Mamani sampaikan saat ia berbicara selama konferensi pers, yang mana turut hadir pula juru bicara kepresidenan Maria Nela Prada.
Selain menyampaikan berita tersebut, ia juga mendesak kepada pihak yang bertikai terutama Israel untuk segera mewujudkan terjadinya gencatan senjata.
Hal ini ia nyatakan lantaran menurutnya apa yang dilakukan Israel dapat mengganggu perdamaian dunia, dan harus dikutuk.
Selain itu ia juga menegaskan pentingnya membuka jalur kemanusiaan di Gaza, dan untuk jangan dihalang-halangi.
Pemutusan diplomasi terhadap Israel tersebut rupanya bukanlah kejadian yang pertama kalinya dilakukan oleh negara Amerika Selatan itu..
Baca Juga: Israel Serang Kamp Pengungsian Gaza, 50 Orang Tewas
Sebelumnya Bolivia juga pernah melakukan hal yang sama pada tahun 2009, karena protes terhadap serangan Israel ke Gaza.
Tetapi pada tahun 2020 hubungan itu dipulihkan, saat berada di bawah kepemimpinan Presiden Janine Añez.
Israel sebelumnya telah melakukan serangkaian serangan ke Gaza, dan menewaskan setidaknya lebih dari 8.300 orang, yang kebanyakan adalah sipil.
Serangan ini merupakan reaksi Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menewaskan sekitar 1.400 warga Israel, dan merebut 230 warga lainnya sebagai sandera.***