ZONABANTEN.com - Tepat dua puluh tahun yang lalu, Rachel Corrie aktris Amerika dan aktivis pro-Palestina, tewas terbunuh ketika menghadang bulldozer Israel.
Rachel Corrie terbunuh ketika mencoba menghadang proses pembongkaran rumah yang dilakukan Pasukan Pertahanan Israel, di atas properti milik warga Palestina.
Rachel Corrie atau Rachel Aliene Corrie merupakan seorang aktris Amerika kelahiran Olympia, Washington, 10 April 1979.
Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara, dari pasangan Craig Corrie dan Cindy Corrie. Ayahnya bekerja sebagai eksekutif asuransi pada saat itu.
Baca Juga: Aespa Dijadwalkan Comeback Pada Bulan Mei 2023 Mendatang
Semasa hidup, Corrie dikenal sebagai orang yang senang melakukan berbagai gerakan aksi sosial, terutama gerakan perdamaian.
Corrie diketahui mengenal aktivitas tersebut saat dirinya berada di bangku kuliah. Ia berkuliah di The Evergreen State College, setelah lulus dari Capital High School di Olympia, Washington.
Ia pernah bergabung dengan Korps Konservasi Negara Bagian Washington saat masih kuliah, dan melakukan berbagai aksi sosial seperti mengunjungi pasien gangguan jiwa setiap minggunya.
Di sana juga Ia pernah bergabung denganInternational Solidarity Movement (ISM), yang mana kemudian mengenalkan dia mengenai berbagai isu mengenai Israel-Palestina.
Baca Juga: GJAW 2023: Berburu Apparel, Komponen dan Sparepart Mobil di Jakarta Auto Week 2023, Lengkap Banget!
Ia pernah mengusulkan proyek “kota saudara” antara Olympia dan Rafah, saat dirinya mulai memasuki tahun-tahun seniornya.
Proyek itulah yang kemudian mendorong Corrie untuk pergi mengunjungi Rafah, Gaza, tempat di mana aktris itu harus meregang nyawa.
Sesaat sebelum dirinya terbunuh, Corrie bersama dengan beberapa aktivis ISM sedang berupaya menghadang pasukan Israel untuk menghancurkan properti milik warga Palestina.
Pemerintah Israel sendiri mengklaim bahwa penghancuran itu perlu dilakukan, karena properti seringkali digunakan pejuang Palestina untuk meneror pasukan Israel dan penyelundupan senjata.
Gordon Murray, sesama aktivis ISM pernah menulis dalam artikel bulan Januari 2003, bahwa aktivitas buldoser-buldoser israel di sana seringkali merusak jaringan air penting di kota itu.
Sementara salah satu tugas dari keberadaan ISM kala adalah dimaksudkan untuk melindungi para pekerja sipil yang berusaha memperbaiki jaringan air, karena seringkali ditembaki pasukan Israel.
Saat kejadian, Pasukan Pertahanan Israel sedang berada dalam operasi yang melibatkan pembongkaran rumah-rumah warga Palestina di Rafah.
Pasukan Pertahanan Israel dipersenjatai dengan buldoser lapis baja Caterpilar D9R, buldoser penghancur bangunan yang juga dilengkapi dengan beberapa sistem persenjataan.
Baca Juga: Netflix Dituntut Pendiri Baby Garden ke Pengadilan di Korea Selatan, Ternyata Ini Penyebabnya
Corrie dan beberapa rekannya bermaksud menghambat kemajuan buldoser, tetapi ia ditabrak dan terluka parah.
Ia sempat dibawa ke IGD Rumah Sakit Najar Palestina pada pukul 17.05. Tetapi karena luka yang parah, ia dinyatakan meninggal pada pukul 17.20.
ISM mengklaim bahwa buldoser tersebut sengaja menabrak Corrie, saat aktris itu mencoba mempertahankan rumah apoteker lokal, Samir Nasrallah.
Tetapi pihak Israel mengaku bahwa insiden tersebut terjadi secara tidak sengaja, karena operator buldoser tidak mengetahui keberadaan Corrie, lantaran pandangan yang terbatas.
Baca Juga: Pesepeda Wanita Tewas Tertabrak Mobil di Bintaro, Tangerang Selatan
Terlepas dari kontroversi kematiannya, nama Rachel Corrie kini dihormati terutama oleh para pejuang pro-Palestina dan pro-perdamaian.
Sebuah rumah Pekerja Katolik di Des Moines, Iowa bahkan menggunakan namanya, untuk menghormati aksinya yang heroik.
Kisah hidup Corrie juga seringkali menjadi inspirasi berbagai karya populer, misalnya lagu The Lonesome Death of Rachel Corrie yang pernah dinyanyikan oleh Billy Bragg.***