Setia 9 Tahun Menunggu Sang Pemilik di Stasiun Kereta Shibuya, Ini Kisah Kematian Hachiko

6 Maret 2023, 22:45 WIB
Patung Hachiko dibangun di Stasiun Shibuya, Jepang. /Pixabay/Nick115 /



ZONABANTEN.com - Anjing dikenal sebagai hewan yang setia kepada pemiliknya. Tidak ada yang bisa menandingi kesetiaan tak terbatas antara manusia dengan hewan peliharaanya, seperti antara seekor anjing dan pemiliknya. Selama bertahun-tahun telah banyak ratusan kisah menyentuh dan cinta luar biasa yang ditunjukan, namun satu cerita ini masih menjadi kisah yang paling membekas. Hachiko, anjing yang rela menunggu 9 tahun lamanya menunggu sang pemilik untuk pulang.


Awal Mula Hachiko Bertemu dengan Hidesaburo Ueno.

Kisah pilu ini dimulai dengan ikatan kuat antara Hachiko dan Hidesaburo Ueno, pemiliknya. Hachiko adalah anjing jenis Akita Inu yang merupakan salah satu anjing asli dari pegunungan Jepang utara. Hachiko lahir di sebuah peternakan pada tahun 1923 dan kemudian diadopsi oleh Hidesaburo Ueno, seorang profesor pertanian di Universitas Tokyo.

Selama bersama Hidesaburo, sudah menjadi rutinitas sehari-hari Hachiko selalu menemani sang pemilik berjalan bersama ke stasiun kereta Shibuya. Hidesaburo akan mengucapkan selamat tinggal kepada Hachiko sebelum naik kereta ke tempat kerja.

Hachiko, yang juga dikenal sebagai Hachi, menunggu di Stasiun Shibuya menghabiskan hari menunggu Hidesaburo kembali. Penjaga toko lokal dan pekerja stasiun yang sudah mengenal Hachi akan mengawasi dan sering memberinya suguhan saat dia menunggu untuk pemiliknya.

Baca Juga: Soroti Gaya Hidup Hedon Pejabat, #PajakDikebiriPejabat Bergema di Twitter

Hilangnya Hidesaburo Ueno dari Kehidupan Hachiko.

Rutinitas ini berlangsung selama beberapa tahun sampai suatu hari, tragedi pun terjadi. Hidesaburo tidak pernah pulang kerja, karena ia menderita pendarahan otak dan meninggal di tempat saat tengah mengajar di kelas.

Tentu saja, Hachi tidak mengetahui hal ini. Walaupun Hachi sudah diberi isyarat oleh keluarga Hidesaburo bahwa pemiliknya telah meninggal, Hachi terus berlari dan setia menunggu Hidesaburo kembali.

Setiap hari, saat jarum jam stasiun berbunyi yang menunjukan waktu pulang kerja berbunyi dan ketika kereta muncul, begitu juga Hachi, berlari mencari Hidesaburo yang tak kan pernah kunjung tampak.

Seorang reporter surat kabar besar Jepang yang mengetahui hal ini menulis kisah Hachiko pada tahun 1932 dan menyebabkan Hachi menjadi selebriti di seluruh Jepang.

Orang-orang mulai memanggilnya 'Chuken-Hachiko', yang berarti 'Hachiko anjing yang setia'.

Kesetiaan dan Akhir Hidup Hachiko.

Hachi tidak pernah putus asa dan terus menunggu selama lebih dari sembilan tahun agar pemiliknya kembali.

Kisahnya mulai menarik banyak orang dari seluruh dunia untuk mengunjungi Hachiko di Stasiun Kereta Shibuya untuk memberikannya makanan dan kebutuhan lainnya. Hachi menyentuh hati orang Jepang dan segera menjadi pahlawan mereka.

Baca Juga: Tanah Longsor di Natuna Kepulauan Riau, 10 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Penantian panjang yang melelahkan tak menyulutkan niat Hachi untuk terus menunggu tepatnya hingga 9 tahun, 9 bulan, dan 15 hari dan akhirnya suatu pagi, Hachiko tidak terlihat menunggu ditempat biasa.

Setelah dicari, Hachiko ditemukan telah berpulang dengan tenang pada pagi hari, 8 Maret 1935.

Tubuhnya dibawa ke ruang bagasi stasiun kereta api, tempat yang pernah menjadi salah satu tempat nongkrong favoritnya.

Tubuh Hachi difoto dan dikelilingi oleh keluarga Hidesaburo, serta anggota staf di stasiun.

Yoshizo Osawa, salah satu anggota staf, menghadiahkan foto itu kepada salah satu putrinya, untuk mengingat bahwa ayahnya menyukai anjing dan sering bercerita tentang bagaimana Hachi akan datang setiap hari ke stasiun, dan petugas dengan senang hati akan berbagi makan siang mereka dengannya.

Baca Juga: TWICE Merilis Teaser ‘SET ME FREE’, Siap Untuk Comeback Mendatang

Dibangun Patung Hachiko untuk Mengenang.
Meskipun kehidupan Hachiko telah berakhir,  kisahnya terus hidup. Setelah kematian Hachiko, tubuhnya diawetkan dan ditempatkan di Museum Sains Nasional Jepang di Tokyo.

Sebuah monumen Hachiko juga telah ditempatkan di sebelah makam pemiliknya di pemakaman Aoyama Tokyo.

Tak hanya itu, karena Hachi tetap setia kepada pemiliknya sampai kematiannya, patung Hachiko juga dibangun di luar Stasiun Shibuya sebagai penghormatan kepadanya.


Sayangnya, patung ini hancur saat Perang Dunia II. Meskipun patung anjing Hachiko yang asli tidak dapat diperbaiki, yang baru menggantikannya di tempat yang sama persis pada akhir perang pada tahun 1948.

Baca Juga: Kartu Merah Asnawi Mangkualam Warnai Kehancuran Jeonnam Dragons atas Gyeongnam FC

Yang terbaru, pada 8 Maret 2015 untuk menghormati tahun ke-80 meninggalnya Hachiko dan peringatan 90 tahun kematian Hidesaburo Ueno, sebuah patung perunggu Hachiko yang berpegangan tangan dengan Hidesaburo diresmikan.

Patung itu ditempatkan di luar departemen pertanian Universitas Tokyo, dimana tempat Hidesaburo menghabiskan hari-harinya mengajar sebagai profesor.



Tempat tersebut telah menjadi tempat populer dan dicintai dimana wisatawan dan masyarakat Jepang dapat menghormati dan mengagumi kesetiaan dari Hachiko kepada Hidesaburo Ueno.*** 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Cesar Sway

Tags

Terkini

Terpopuler