Ingat, Gerhana Matahari Total tidak akan Selamanya Terjadi

24 Juni 2020, 19:55 WIB
ilustrasi Gerhana Matahari //PEXELS @Jonas Ferlin

ZONABANTEN.com – Salah satu fenomena alam yang selalu menarik untuk ditunggu adalah gerhana matahari. Gerhana ini sendiri ada berbagai jenisnya. Mulai dari yang sebagian, cincin hingga total. Nah, bila berbicara tentang gerhana matahari total, ini merupakan sebuah fenomena yang sangat menakjubkan.

Pada peristiwa ini, bulan, satelit pengiring bumi, menutupi kenampakan matahari di siang hari. Alhasil, suasana di bumi berubah menjadi malam seketika. Namun sayangnya, gerhana matahari total tidak selamanya terjadi.

Fenomena gerhana matahari total terjadi saat bidang orbit bulan dalam mengelilingi bumi berpotongan dengan bidang orbit bumi dalam mengelilingi matahari.

Baca Juga: Tim Astronom Ungkap Fenomena di Balik Supermassive Black Hole

Nah, karena bulan dan matahari punya ukuran diameter sudut yang sama besar di langit bumi (dimana matahari berjarak 400 kali lebih jauh dari jarak bulan, tapi bulan 400 kali lebih dekat dari bumi), gerhana matahari total bisa terjadi.

Kabar baiknya, gerhana matahari total bisa terlihat dari suatu tempat di permukaan bumi rata-rata setiap 18 bulan sekali. Tapi, menyaksikan gerhana matahari total dari satu lokasi tertentu, sangat jarang bisa terjadi.

Hal ini disebabkan karena bayangan umbra bulan relatif kecil, sehingga membatasi total area di mana gerhana total terlihat.

Dikutip dari space.com, kita harus berada di sisi siang hari planet ini dan berada di dalam jalur bayangan bulan. Dengan kata lain, jika daerah tempat anda tinggal dilalui jalur totalitas gerhana dalam waktu dekat, anda termasuk beruntung. Karena rata-rata, tempat yang sama di bumi hanya akan melihat gerhana matahari setiap 375 tahun sekali.

Baca Juga: Gempa 7,4 Guncang Meksiko Memicu Tsunami Lokal di Pesisir Pasifik

Hal ini terjadi karena bulan bergerak menjauh dari bumi sekitar 3,8 sentimeter per tahun. Akibatnya, gerhana matahari total akan lenyap di masa depan karena diameter sudut bulan di langit bumi akan terlalu kecil untuk menutupi matahari sepenuhnya.

Teori ini diungkapkan oleh Richard Vondrak, seorang ilmuwan di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland, AS.

"Seiring waktu, jumlah dan frekuensi gerhana matahari total akan berkurang, " jelas Vondrak.

"Sekitar 600 juta tahun dari sekarang, manusia bumi akan mengalami peristiwa gerhana matahari total untuk yang terakhir kalinya,"imbuhnya lagi.

Baca Juga: Tabrakan Kosmik antara Bima Sakti dan Sagitarius, Picu Pembentukan Tata Surya

Sementara itu, sebuah makalah ilmiah yang diterbitkan oleh NASA memperkirakan gerhana Matahari total akan berakhir sekitar 563 juta tahun.

Pendapat sedikit berbeda diungkapkan oleh astronom Belgia, Jean Meeus. Dalam bukunya yang berjudul “More Mathematical Astronomy Morsels”, ia menjabarkan bahwa gerhana matahari total mulai berakhir dalam 620 juta tahun.

Gerhana matahari total terakhir, kapan dan dimana pun fenomena itu nantinya akan terjadi dan teramati, akan terjadi sangat singkat. Hanya beberapa detik atau bahkan kurang, seiring bulan yang terus bergerak menjauh dari planet kita. Bulan akan lebih jarang menutupi matahari.

Baca Juga: Kerajaan Arab Saudi Gelar Ibadah Haji Terbatas, Kemenag Sumsel Beri Apresiasi

Namun demikian, bukan berarti nantinya tidak akan terjadi gerhana matahari lagi. Diameter sudut bulan yang akan lebih kecil dari matahari akan menyebabkan terjadinya fenomena gerhana matahari cincin, yaitu ketika pinggiran matahari masih terlihat dan membentuk "cincin api".

Gerhana matahari cincin sendiri saat ini bisa terjadi karena dalam orbitnya mengelilingi bumi, bulan bisa melalui jalur yang elips. Sehingga ada masanya ia berada di jarak terdekat (perigee) dan bisa juga di jarak terjauhnya (apogee).

Baca Juga: Tidak Hanya Tiongkok dan AS, Uni Emirat Arab akan Kirim Pesawat Luar Angkasa ke Mars Bulan Juli 2020

Nah, jika saat bulan mencapai apogee dan terjadi perpotongan orbitnya dengan bidang orbit bumi, maka akan terbentuk bayangan antumbra, terjadilah gerhana matahari cincin.

Dengan akan menghilangnya fenomena gerhana matahari total di masa yang akan datang, kita tampaknya cukup beruntung hidup pada era, dimana jarak bumi ke bulan masih cukup untuk membentuk fenomena gerhana matahari total.***(Julian)

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Space Infoastronomy.org

Tags

Terkini

Terpopuler