Harga Makanan Favorit di Asia Terus Melonjak Akibat Pandemi dan Perang Ukraina – Rusia

18 April 2022, 21:32 WIB
Dampak pandemi dan perang Ukraina—Rusia sebabkan harga pangan untuk makanan Asia naik /Pixabay/

ZONABANTEN.com – Harga makanan favorit di Asia, mulai dari Korea Selatan hingga Pakistan mengalami kelonjakan harga, dampak dari pandemi Covid-19 dan perang Ukraina dengan Rusia.

Dilansir dari laman YouTube South China Morning Post, hal tersebut diakibatkan dengan biaya transportasi yang meningkat tajam dan para konsumen lebih membatasi dalam hal pengeluaran keuangan.

Untuk menutupi kerugian mereka, beberapa restoran memutuskan untuk menaikkan harga makanan.

Baca Juga: Tiga Astronot Asal China Kembali dari Misi Ruang Angkasa

Namun, keputusan tersebut juga berdampak dengan hilangnya setengah dari pelanggan mereka.

Makanan seperti kimchi hingga biryani mengalami peningkatan harga dalam kurun waktu sejak pandemi dan perang Ukraina-Rusia berlangsung akibat rantai pasokan yang terputus.

Seoul, Korea Selatan, asal kimchi yang terbuat dari fermentasi kol yang merupakan makanan pokok negara di sana tidak terlepas dari dampak serius pandemi maupun perang.

Salah satu restoran kimchi berusia 67 tahun, menyatakan bangga menjual kimchi berkualitas tinggi dengan harga murah.

Namun, pemiliknya memutuskan untuk menjual makanannya dengan menaikkan harga untuk saat ini.

Baca Juga: Jadwal Imsak Kabupaten Klaten Selasa, 19 April 2022, Beserta Waktu Sholat

“Harga bahan sudah naik semua, misalnya saya biasanya membuat (kimchi) dengan 10 batang kol, namun sekarang saya hanya bisa membuatnya dengan tujuh batang, pada harga yang sama” kata Choi Sun-hwa salah satu pemilik restoran dikutip dari laman YouTube SCMP.

“Jika terus seperti ini, saya tidak akan bisa mempertahankan bisnis ini.” lanjutnya.

Sama halnya di Tokyo, Jepang, salah satu restoran yang menyediakan mi udon juga menaikan harga sebanyak 50 yen.

Pemilik mengatakan bahwa harga minyak untuk memasak dan terigu mengalami kenaikan dua kali lipat sejak setahun terakhir.

Pada Maret lalu, biaya energi mencapai level tertinggi setelah 40 tahun akibat invasi Rusia ke Ukraina.

“Bisnis kami adalah menawarkan mi udon dengan harga terjangkau, sekitar beberapa ratus yen, jadi mengumpulkan 50 yen adalah masalah yang sangat besar” kata Yusuke Uwai pemilik restoran mi udon, dikutip dari laman YouTube SCMP.

Baca Juga: Ledakan Kapal Tanker di Hong Kong Sebabkan 1 Tewas 6 Terluka

“Tetapi melanjutkan apa yang saya lakukan, saya harus menaikkan harga sedikit, ini keputusan yang sangat menyakitkan” lanjutnya.

Sedangkan di Hong Kong, salah satu pemilik restoran dim sum khawatir akan kehilangan pelanggan karena menaikkan harga.

“Jika anda menaikkan harga begitu saja, pelanggan tidak akan menyukainya, masalahnya adalah mereka tidak akan datang ke toko anda” katanya dikutip dari laman YouTube SCMP.

Dia sendiri menaikkan harga masing-masing bagian sebesar 1 dolar Hong Kong, karena biaya transportasi yang tinggi dari daratan China.

Inflasi juga naik dan menyentuh 4,5 persen untuk bahan yang bersumber dari daratan.

Hanoi, Vietnam tidak bebas dari masalah ini, salah satu toko pho di ibu kota Vietnam juga kehilangan pelanggannya.

Pemilik mengatakan bahwa orang-orang berhenti makan di luar karena kecemasan akan finasial mereka sejak pandemi.

Baca Juga: Khawatir, Amerika dan Korea Selatan Berupaya Cegah Pengujian Senjata Nuklir Korea Utara

“Harga daun bawang, bihun, dan daging semuanya meningkat, tapi kami berusaha menjaga harga kami untuk mempertahankan pelanggan” kata Cho Thi Thanh Xuan pemilik toko pho dikutip dari SCMP.

Vietnam bukanlah akhir, di Karachi, Pakistan seorang juru masak di restoran biryani mengatakan  bahwa biaya untuk memberi makan keluarganya yang terdiri dari empat orang, naik dua kali lipat.

“Saya telah bekerja di dapur ini selama 15 tahun terakhir. Akhir-akhir ini harga beras dan rempah-rempah naik begitu tinggi, orang miskin tidak mampu memakannya (biryani).” kata Mohammad Ilyas juru masak restoran biryani, dikutip dari SCMP.

Saat ini banyak restoran harus menghadapi pilihan yang sulit antara mengurangi porsi dan menaikkan harga makanan.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film Horor yang Berlatar Tempat Hotel untuk Nonton Bareng Teman

Namun, mereka akan mengalami resiko kehilangan pelanggan. Keputusan yang sulit bagi mereka ini diharapkan agar segera berakhir.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Youtube South China Morning Post

Tags

Terkini

Terpopuler