Pawai Aurat Ramaikan Peringatan Hari Perempuan Sedunia di Pakistan

8 Maret 2022, 12:59 WIB
Pawai aurat menjadi salah satu cara memperingati Hari Perempuan Sedunia di Pakistan /Instagram/auratmarch

ZONABANTEN.com - Hari Perempuan Sedunia kembali diperingati tepat pada hari ini, 8 Maret 2022. Sejumlah negara pasti memiliki caranya sendiri untuk memperingati hari ini, tak terkecuali Pakistan.

Di Pakistan, peringatan Hari Perempuan Sedunia akan dimeriahkan oleh ribuan kaum wanita dijalanan, dengan melakukan pawai aurat.

Pawai aurat adalah cara peringatan Hari Perempuan Sedunia di pakistan, yang sudah dilaksanakan sejak Maret 2018, dan telah menjadi pawai tahunan seperti dilansir dari New York Times.

Sejumlah wanita akan keluar dari rumah rumah mereka dan turun ke jalan, sambil membawa spanduk bertuliskan “Tubuhku, Pilihanku”.

Baca Juga: Vitaly Gerasimov, Seorang Jenderal Rusia Kedua yang Tewas

Pawai aurat Instagram/auratmarch

Para aktivis perempuan di Pakistan mengatakan bahwa pawai aurat ini adalah cara masyarakat perempuan untuk menentang misogini di negara itu.

Pawai ini dilaksanakan setiap tahunnya, untuk menyoroti berbagai masalah sosial, seperti pelecehan, seksisme, dan budaya yang menjadi racun bagi hak kaum perempuan.

Tingginya angka pelecehan dan pemerkosaan di negara itu, mendorong sejumlah perempuan di Pakistan untuk bersatu dan speak up terhadap ketidakadilan.

Seorang aktivis sosial dan penarik klasik, Sheema Kermani, pernah mengumumkan dalam sebuah koferensi yang diselenggarakan tahun 2019, bahwa pawai aurat dibuat khusus untuk kaum perempuan tanpa memandang status sosial apapun.

Baca Juga: Daftar Negara yang Tidak Bersahabat dengan Rusia Dirilis, Bagaimana dengan Indonesia?

Kami menyebut diri kami Hum Aurtein karena kami mewakili setiap wanita di sini tidak peduli apa kasta, keyakinan, atau agamanya,” kata Sheema Kermani.

Pawai aurat Instagram/auratmarch

Selain pencegahan terhadap pelecehan, kekerasan seksual, ataupun pelanggaran hak kaum perempuan, pawai aurat juga dibuat untuk memperjuangkan kesetaraan gender di Pakistan.

Ini karena para kaum perempuan di negara itu merasa bahwa mereka telah melakukan pekerjaan yang sama kerasnya dengan para lelaki, dan sudah sepatutnya diberikan penghargaan.

Kami adalah wanita yang bekerja sekeras pria dan ingin diperlakukan sama, dan dengan rasa hormat yang sama. Kami ingin membuat keputusan sendiri tentang hal-hal seperti pernikahan dan anak-anak dan apakah kami menginginkan anak,” kata Sheema Kermani.

Baca Juga: Kalah dari Man City, Rio Ferdinand Kecam Pemain Man United, Ferdinand: Mereka Harus Meninggalkan Klub

Tetapi meskipun pawai ini telah resmi menjadi festival tahunan di Hari Perempuan Sedunia, sejumlah penolakan tetap hadir terutama dari para kaum konservatif dan ultra-konservatif.

Pawai aurat Instagram/auratmarch

Setiap orang yang telibat dalam pawai aurat sering kali dicap sebagai “anti agama” dan “vulgar, terutama oleh partai-partai Islam konservatif.

Sejumlah tokoh-tokoh konserfatif kuat di Pakistan bahkan menyebutkan bahwa pawai ini harus dilarang sama sekali.

Lebih ekstrim lagi, sejumlah aktivis perempuan bahkan sering kali mendapatkan ancaman pembunuhan dan pemerkosaan dari berbagai orang, yang tak terhitung jumlahnya.

Baca Juga: Warganet Thailand Menyindir Ibu Tangmo Nida dengan Lagu Lisa Blackpink

Para aktivis itu juga sering kali dituduh menerima dana barat sebagai bagian dari rencana promosi kecabulan di Pakistan.

Tahun lalu sejumlah oposisi bahkan melakukan protes di jalanan kota-kota besar, dan menuduh para aktivis telah melakukan penghujatan dan harus dihukum mati.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: New York Times Dawn

Tags

Terkini

Terpopuler