Timur Tengah Memanas,Raja Yordania Ingatkan Israel akan Konflik Besar

17 Mei 2020, 22:28 WIB
DEMONSTRAN Palestina menggunakan sling untuk melempar batu ke pasukan Israel selama bentrokan di sebuah protes di desa al-Mughayyir dekat Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, Jumat 25 Januari 2019.*/REUTERS /

ZONABANTEN.com – Suasana kembali memanas di timur tengah. Tersiar kabar jika Israel diperkirakan akan melakukan aneksasi Tepi Barat pada 1 Juli 2020.

Hal ini menimbulkan reaksi dari negara-negara tetangganya. Raja Yordania pada hari Jumat memperingatkan Israel jika hendak  menganeksasi Tepi Barat, itu akan menyebabkan "konflik besar" dengan Yordania.

Baca Juga: AS - Tiongkok Memanas, Kapal USS McCampbel Siaga Di Perairan Taiwan

"Jika Israel benar-benar menganeksasi Tepi Barat pada bulan Juli, itu akan menyebabkan konflik besar-besaran dengan Kerajaan Hashemite Yordania," kata Raja Abdullah II dalam sebuah wawancara dengan Der Spiegel.

"Para pemimpin yang mengadvokasi solusi satu negara tidak mengerti apa artinya itu," katanya, seraya menambahkan bahwa akan ada lebih banyak kekacauan dan ekstremisme di wilayah tersebut.

Artikel ini tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Raja Yordania Peringatkan Israel Soal Adanya 'Konflik Besar'

Baca Juga: Bundesliga : Kalahkan Schalke, Dortmund Dekati Bayern Muenchen

Seperti dilaporkan Anadolu Agency, aneksasi Tepi Barat di bulan Juli nanti  adalah kesepakatan antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kepala partai Biru dan Putih Benny Gantz.

Para pejabat Palestina telah mengancam untuk menghapuskan perjanjian bilateral dengan Israel jika melanjutkan rencana aneksasi, yang akan merusak solusi dua negara.

Baca Juga: Kecewa Terhadap Pelaksanaan Social Distancing , Tagar 'IndonesiaTerserah' Ramaikan Jagat Twitter

Aneksasi itu datang sebagai bagian dari apa yang disebut rencana Kesepakatan Abad Presiden Presiden AS Donald Trump, yang diumumkan pada 28 Januari. Ini merujuk ke Yerusalem sebagai "ibukota Israel yang tidak terbagi" dan mengakui kedaulatan Israel atas sebagian besar Tepi Barat.

Rencana tersebut menyatakan pembentukan negara Palestina dalam bentuk kepulauan yang dihubungkan oleh jembatan dan terowongan.

Baca Juga: VIral Di Sosial Media, Tokek Laku Dijual 10 Miliar, Dibayar Tunai

Para pejabat Palestina mengatakan bahwa di bawah rencana AS, Israel akan mencaplok 30-40% dari Tepi Barat, termasuk semua Yerusalem Timur.

Rencana tersebut telah menuai kecaman luas dari dunia Arab dan ditolak oleh Organisasi Kerjasama Islam, yang mendesak "semua negara anggota untuk tidak terlibat dengan rencana ini atau untuk bekerja sama dengan pemerintah AS dalam mengimplementasikannya dalam bentuk apa pun".*** (Abdul Muhaemin)

 

 

Baca Juga: Kegiatan UTBK-SBMPTN 2020 Sudah Dekat, Catat Tanggal Kegiatannya !

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler