Pria Inggris dan Bayinya Terperangkap di Ukraina Saat Ancaman Perang Rusia Terus Berlangsung

13 Februari 2022, 18:36 WIB
Pria Inggris dan Bayinya Terperangkap di Ukraina Saat Ancaman Perang Rusia Terus Berlangsung /Reuters

ZONABANTEN.com - Seorang ayah asal Inggris dan bayinya yang baru lahir terjebak di Ukraina saat tanda-tanda perang semakin dekat.

Badan intelijen militer Amerika Serikat mengungkapkan kemungkinan Rusia dapat menyerang Ukraina dalam beberapa hari.

Amerika dan negara-negara lain, termasuk Inggris pun segera mengimbau warga negara mereka agar meninggalkan Ukraina.

Kantor Luar Negeri Inggris menyerukan agar semua pemegang paspor Inggris segera mengungsi sebelum Rusia benar-benar meluncurkan serangan perang.

Warga Inggris juga diperingatkan untuk tidak mengharapkan bantuan militer saat perang sudah benar-benar terjadi.

Baca Juga: Rusia Ungkap Isi Pembicaraan Vladimir Putin dan Joe Biden dalam Panggilan Telepon, Bagaimana Nasib Ukraina?

Diyakini lebih dari 6.000 orang Inggris yang tinggal di Ukraina telah meninggalkan negara itu, sementara beberapa lainnya tetap tinggal, menimbun makanan dan bahan bakar untuk persiapan jika perang benar-benar pecah.

Namun, salah seorang keluarga Inggris terpaksa harus menetap di Ukraina lantaran bayi mereka yang baru lahir belum memiliki paspor.

Ken Stewart (54) yang berasal dari Edinburgh, Inggris sedang berada di Ukraina yang merupakan negara asal istrinya, Tania (36).

Tania melahirkan bayi mereka di rumah sakit di luar Kyiv melalui operasi caesar pada Senin lalu. Douglas, nama bayi tersebut, hingga kini masih berada di rumah sakit bersama ibunya.

Dilansir dari mirror.co.uk, Ken yang menunggu di rumah bersama putri pertama mereka, Yaryna (3) mengatakan, “Putra kami Douglas lahir pada hari Senin dan Tania masih dalam pemulihan di rumah sakit.”

Baca Juga: Tetap Ngotot Tak Mau Mundur, Ini 4 Hal yang Rusia Inginkan dari Ukraina

“Rencana kami adalah untuk pergi tetapi kami berada dalam situasi yang sulit karena kami belum memiliki akta kelahiran Douglas.

Pengurusannya bisa memakan waktu satu atau dua minggu di sini. Terlebih dengan kondisi ancaman perang sekarang, siapa yang tahu akan berapa lama?

Saya menunggu sampai mereka keluar rumah sakit dan kemudian saya pikir kami bisa pergi menuju barat, di mana Tania memiliki kerabat.

Jadi saya akan tinggal di sini selama satu hari atau lebih dan melihat apa yang terjadi, kemudian mencoba pergi ke tempat yang aman,” ungkap Ken kepada Sunday Mirror.

Rumah Ken dan Tania memang hanya berjarak 50 mil dari Kyiv yang kemungkinan besar akan jadi sasaran utama Rusia.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler