Protes Mandat Vaksin Masih Berlangsung di Australia, Selandia Baru Hari Indan Diikuti Lebih Banyak Orang

12 Februari 2022, 21:19 WIB
Para Demonstran yang protes Anti Vaksin Menduduki Halaman Gedung Parlemen di Wellington, Selandia Baru, Kamis, 10 Februari 2022. /ANTARA/REUTERS/Praveen Menon/

ZONABANTEN.com – Dari lansiran ANTARANEWS, demonstrasi untuk melakukan protes mandat vaksin COVID-19 yang telah berlangsung berhari-hari di Australia dan Selandia Baru mengikutkan banyak orang di hari Sabtu.

Para demonstran yang protes menutup jalan-jalan dan mengganggu kegiatan masyarakat di ibu kota kedua negara.

Sekitar 10.000 demonstran yang protes berkumpul di sejumlah tempat pameran utama di Canberra. Sebuah pameran buku amal populer terpaksa ditiadakan.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih Akan Dikirim ke Afrika, Begini Respon Presiden Joko Widodo

Aksi demosntran yang protes mengakibatkan kemacetan dan menutup jalan-jalan di ibu kota Australia itu.

Polisi menyatakan tiga orang ditangkap, namun secara umum massa "bersikap baik".

Di Wellington, Selandia Baru, ratusan demonstran berkumpul di dekat gedung "sarang lebah" parlemen pada hari kelima walau turun hujan deras.

Terinspirasi dari aksi protes di Kanada, para demonstran telah menduduki dan menutup sejumlah jalan di sekitar parlemen dengan truk, van, dan sepeda motor.

Aksi protes relatif sedikit di Selandia Baru dan Australia, negara-negara yang memiliki tingkat vaksinasi tinggi dan mayoritas penduduknya mendukung vaksinasi.

Baca Juga: 3.000 Pegawai New York Terancam Kehilangan Pekerjaannya, Ternyata Karena Hal Ini

Walau demikian, gerakan anti vaksin tetap bertahan dan aksi-aksi protes terkadang berujung pada kekerasan.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan para demonstran berhak melaksanakan protes.

Dia memohon mereka melaksanakannya secara damai dan penuh hormat.

Dia menegaskan sebagian besar mandat vaksin telah diberlakukan oleh negara-negara bagian dan wilayah, bukan oleh pemerintah federal.

"Jadi, saya memahami keprihatinan mereka atas isu-isu ini," kata Morrison kepada media di Sydney.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Akhirnya! Bulan Depan, Jepang Buka Akses Masuk Untuk Warga Negara Asing

Pemerintah federal tahun lalu mengharuskan vaksinasi bagi petugas medis, pekerja disabilitas, dan pekerja yang berisiko tinggi dalam sistem kesehatan.

Sebagian besar negara-negara bagian dan wilayah telah mengaplikasikan mandat yang lebih luas dan melarang penduduk yang tidak divaksin pergi ke restoran, konser, dan tempat-tempat umum lainnya.

Dalam temu media di Sydney, pemimpin Oposisi Australia Anthony Albanese menyatakan aksi-aksi tersebut tak akan memperoleh dukungan luas.

"Pulanglah," ujarnya kepada para demonstran.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler