Ada Jabatan Menteri Urusan Seks di Spanyol, Bertugas Mendorong Warga Lahirkan Lebih Banyak Bayi, Demi Apa?

12 Februari 2022, 09:28 WIB
Ilustrasi. Ada Jabatan Menteri Urusan Seks di Spanyol, Bertugas Mendorong Warga Lahirkan Lebih Banyak Bayi. /PIXABAY/sasint /

ZONABANTEN.com - Ternyata ada jabatan menteri urusan seks di Spanyol, yang bertugas mendorong warga melahirkan lebih banyak bayi.

Menteri Seks ini pertama kali ditunjuk pada 2017 oleh Perdana Menteri (PM) Spanyol saat itu, Mariano Rajoy, dilansir The Sun pada Februari 2017.

Saat itu, PM Spanyol Mariano Rajoy menunjuk politisi wanita Edelmira Barreira untuk menduduki jabatan tersebut dengan tugas yang cukup berat.

"Spanyol telah menunjuk Menteri Seks pertamanya yang tugasnya akan membuat orang sibuk," tulis The Sun dalam laporannya.

Baca Juga: Sinopsis Film God of Gamblers: BAHAYA! Sang Dewa Judi Hilang Ingatan

"PM Mariano Rajoy menunjuk Edelmira Barreira sebagai tsar seks negara itu untuk membuat orang Spanyol menghasilkan lebih banyak bayi," tulis The Sun.

Menteri Seks Spanyol ini menjalankan tugas untuk mendesak setiap pasangan memiliki lebih banyak bayi, sehingga angka kelahiran akan terdongkrak.

Saat itu, Spanyol sedang menghadapi krisis populasi, dengan kelahiran lebih sedikit daripada kematian yang tercatat untuk pertama kalinya pada 2016.

Spanyol pun menjadi salah satu negara maju di Eropa yang memiliki angka kelahiran terendah, sehingga pemerintah harus mengambil kebijakan cepat.

Baca Juga: 7 Tanda Pelecehan Verbal, Hati-hati Jika Pasanganmu Melakukannya

Sejak 2008, jumlah kelahiran di Spanyol benar-benar anjlok, di mana telah turun mencapai 18 persen dari periode sebelumnya.

Sedang jumlah pasangan tanpa anak meningkat hampir tiga kali lipat, dari 1,5 juta pada tahun 1977 menjadi 4,4 juta pada tahun 2015.

Sebagian besar wanita Spanyol sebenarnya mengaku ingin memiliki dua anak atau lebih. Ini tentu bisa meningkatkan populasi.

Namun, pada 2015, para wanita berusia 18-49 tahun di Spanyol ternyata hanya memiliki rata-rata 1,3 anak, jauh di bawah angka 1,58 di Eropa.

Para ahli mengatakan jam kerja yang panjang, serta kebiasaan makan larut malam dan tidur setelah tengah malam, sebagian jadi penyebab masalah ini.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Korea Selatan Masih Diguncang Gelombang Omicron

"Mereka tak membantu membangun keluarga. Lalu saat seorang anak lahir, itu bahkan lebih buruk," kata Rafael Puyol, dari IE Business School di Madrid.

Sementara Institute for Family Policies menyalahkan dampak krisis ekonomi yang menyebabkan banyak wanita memilih untuk menunda memiliki anak.

Banyak wanita Spanyol meninggalkan rencana untuk memiliki anak, dan baru melahirkan anak pertama saat rata-rata berusia 32; jadi tertua di Eropa.

Sedangkan Kementerian Pendidikan Spanyol mengatakan penurunan tingkat kelahiran "memperburuk ketidakseimbangan ekonomi lainnya."

Masalah ini juga "menghasilkan dampak penting di negara sejahtera", seperti dikutip The Sun dari surat kabar Spanyol ABC.

Baca Juga: Apa Alasan Orang yang Melakukan Perselingkuhan Suka Membenarkan Perbuatannya?

Penunjukan Menteri Seks menjadi salah satu upaya dari Spanyol untuk mengatasi masalah penurunan angka kelahiran tersebut.

Tugas Edelmira Barreira mulai Januari 2017 saat itu mencakup penyusunan strategi nasional untuk mengatasi ketidakseimbangan dalam populasi.

Sayangnya, dia hanya bertugas sekitar 1,5 tahun. Edelmira Barreira diganti dengan pejabat baru, setelah PM Mariano Rajoy lengser pada awal Juni 2018.

Dikutip dari Wikipedia, nama resmi Menteri Seks Spanyol ini sendiri sebenarnya adalah Government Commissioner for the Demographic Challenge.

Baca Juga: Apa Alasan Orang yang Melakukan Perselingkuhan Suka Membenarkan Perbuatannya?

Dalam bahasa Indonesia disebut Komisioner Pemerintah untuk Tantangan Demografis, yang merupakan badan tunggal pemerintah Spanyol.

Lembaga tersebut secara organik bergantung pada Kementerian Kebijakan Teritorial dan Fungsi Publik Spanyol.

Politisi wanita lainnya di Spanyol, Isaura Leal Fernandez lalu mengisi jabatan tersebut pada Juni 2018, sebagai pejabat kedua.

Namun, selama tiga tahun keberadaan jabatan tersebut, ternyata gagal untuk mencapai target yang telah dibebankan oleh pemerintah Spanyol.

Baca Juga: Gegara Seekor Ular Berkeliaran, Penerbangan di Malaysia Lakukan Pendaratan Darurat

Pada Januari 2020, jabatan itu dihapuskan setelah Isaura Leal Fernandez menjabat sampai 23 Maret 2019.

Sekretariat Jenderal Tantangan Demografis pada Kementerian Kebijakan Teritorial dan Fungsi Publik kemudian menjalankan fungsinya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler