ZONABANTEN.com - Kesetiaan memang dituntut dalam suatu hubungan. Tetapi bukan hal aneh lagi jika perselingkuhan terjadi.
Meskipun perselingkuhan merupakan fenomena umum, tetapi tentu saja ini tidak boleh dianggap biasa, karena memang tidak ada orang yang ingin dikhianati.
Pelaku perselingkuhan mungkin saja tahu bahwa perbuatannya itu salah, kemudian mulai meyakinkan diri dengan sejumlah pembenaran agar tidak merasa bersalah.
Pembenaran perselingkuhan terkadang berpengaruh pada psikologi korban. Terkadang justru korban yang merasa bersalah karena fenomena tersebut. Meskipun begitu, apapun alasannya, korban tidak bisa disalahkan.
Jika kamu adalah orang yang pernah diselingkuhi dan ingin memahami mengapa mereka melakukan itu, berikut ini alasan pembenaran pelaku perselingkuhan, dilansir dari brides.com:
Kebutuhan tidak terpenuhi
Ini adalah pembenaran yang paling umum diberikan. Alasan seperti “Saya kesepian” atau “Saya diabaikan” adalah hal yang biasa.
Mereka juga seringkali menyalahkan pasangannya, misalnya terlalu banyak mengontrol, masalah alkohol atau narkoba, hingga lalai.
Alasan seperti terlalu sibuk dengan pekerjaan atau anak-anak sehingga mereka tidak diprioritaskan, juga menjadi alasan yang umum.