Erdogan Akan Lakukan Kunjungan ke Arab Saudi di Bulan Februari, Begini Tanggapan Putra Mahkota Arab Saudi

31 Januari 2022, 08:00 WIB
Erdogan Akan Lakukan Kunjungan ke Arab Saudi di Bulan Februari, Begini Tanggapan Putra Mahkota Arab Saudi /Murat Cetinmuhurdar/REUTERS

ZONABANTEN.com - Tayyip Erdogan akan segera lakukan kunjungan ke Arab Saudi di bulan Februari 2022.

Kunjungan Erdogan ke Arab Saudi kali ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan Turki dan Arab Saudi yang sempat memanas akhir-akhir ini.

Mendengar kabar tersebut Putra Mahkota Arab Saudi yaitu Mohammed bin Salman pun belum memberikan tanggapan resmi.

Baca Juga: Fuji Sumbang 100 Juta Untuk Renovasi Rumah Gala, Crazy Rich Aunty!

Bahkan terakhir kali saat Erdogan meminta pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi saat menghadiri kunjungan ke Qatar.

Pertemuan tersebut pun tidak jadi terlaksana, akan tetapi banyak orang yang menyakini bahwa pertemuan di bulan Februari ini akan segera terjadi.

Sebenarnya Arab Saudi melakukan boikot secara tidak resmi pada impor Turki sejak tahun 2020 lalu.

Hal tersebut terjadi karena adanya ketegangan politik saat kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca Juga: Terbang Dari Laptera, Pesawat Sky Ranger 912 FASI Jatuh Di Bumi Perkemahan Cibubur

Jamal Khashoggi sendiri adalah seorang kritikus Putra Mahkota Arab Saudi yang terbunuh pada Oktober 2018 di Istanbul.

Dalam kasus tersebut Erdogan juga memberikan pernyataan bahwa perintah pembunuhan Jamal Khashoggi datang dari Pemerintah tingkat tertinggi di Arab Saudi.

Walaupun Erdogan tak menyebutkan secara langsung, akan tetapi pernyataan tersebutlah yang membuat Arab Saudi melakukan boikot terhadap Turki.

Baca Juga: Membanggakan! V BTS Pecahkan Rekor Baru untuk Lagu 'Christmas Tree'

Maka dari itulah Presiden Turki yaitu Tayyip Erdogan berusaha untuk bisa memperbaiki hubungan dengan Arab Saudi.

Hal ini juga menjadi upaya dari Erdogan dalam memperbaiki kondisi ekonomi Turki yang sedang terpuruk.

Walaupun memang hubungan antara Turki dan Arab Saudi tidak cukup baik selama beberapa tahun ini, karena adanya perbedaan isu-isu regional dan politik Islam.***

Editor: Salsabiela Meilawati

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler