Pemberian Vaksin Dosis Booster di Jepang Belum Maksimal, Masyarakat Ingin Jenis Vaksin ini

27 Januari 2022, 12:14 WIB
Pemberian vaksin booster di Jepang belum maksimal karena beberapa faktor ini /pexels

ZONABANTEN.com – Jumlah penerima dosis booster vaksin Covid di Jepang masih jauh dari target yang diharapkan oleh pemerintah.

Persentase masyarakat yang sudah menerima dosis booster kini hampir mencapai 20 persen dari yang diharapkan.

Padahal, Jepang sudah merencanakan agar bulan ini, sekitar 14,7 juta orang di negeri sakura tersebut mendapatkan dosis booster, dikarenakan naiknya angka kasus positif serta kemunculan varian omicron.

Berdasarkan laporan yang ada, pada hari Selasa, baru sekitar 19,7 persen di seluruh Jepang yang menerima dosis ke 3.

Baca Juga: Wah, Kasus Covid di Jepang Kembali Naik Secara Drastis! Begini Keterangannya

Kementerian kesehatan mengatakan bahwa salah satu faktor kecilnya angka pemberian dosis tambahan tersebut adalah lambatnya persiapan yang dilakukan untuk pemberian vaksin di sejumlah daerah.

Akibatnya, terdapat laporan yang menyebutkan bahwa masih ada warga yang belum mendapatkan tiket vaksin.

Mereka juga mengatakan bahwa alasan lain dari kecilnya persentase pemberian vaksin dosis ke 3 adalah terdapat beberapa orang di pemerintahan tingkat kota beserta tenaga kesehatan yang belum mendapatkan booster.

Tidak sampai disitu, kendala lain yang disebutkan adalah banyak masyarakat yang kini meminta jenis vaksin Pfizer. Membuat antrian untuk pemberian vaksin booster dari Moderna nyaris kosong di berbagai daerah.

Hal ini lantaran dipercaya bahwa jenis vaksin dari Pfizer memberikan perlindungan yang lebih kuat dan tahan lama. Jenis vaksin ini juga dikatakan memiliki efek samping yang lebih ringan bila dibandingkan dengan vaksin dari Moderna.

Baca Juga: UNIK! Demi Penelitian COVID-19, Universitas Oxford Cari Relawan Untuk Diinfeksi dengan Virus Corona

Pemberian vaksinasi booster yang digencarkan di Jepang setelah mereka mengumumkan bahwa dua dari tiga wilayah di seluruh penjuru negeri akan memberlakukan status darurat sebagian alias ‘Quasi-Emergency‘.

3 prefektur yang sebelumnya sudah terlebih dahulu berada dalam status darurat adalah Hiroshima, Yamaguchi, dan Okinawa. Ketiga wilayah yang sebelumnya diberitakan baru bisa melonggarkan status darurat di akhir bulan Januari ini malah akan berada dalam situasi tersebut hingga 20 Februari 2022.

18 prefektur termasuk Hokkaido, Osaka, Hyogo, Kyoto, Fukuoka, dan Kagoshima, juga akan memberlakukan status darurat sebagian hingga 20 Februari 2022.

13 prefektur termasuk Tokyo juga sudah mengaktifkan kebijakan ini sejak hampir 1 pekan yang lalu.

Meskipun sejauh ini diperkirakan 13 wilayah ini dapat melonggarkan aturan yang berlaku pada 13 Februari 2022 mendatang, tetapi tergantung situasi Covid nantinya, mereka juga berpotensi mengakhiri periode darurat ini pada 20 Februari juga.

Baca Juga: Bebas Jual Beli Istri, Ini 7 Deretan Negara yang Bebas Menjual Perempuan Lewat Toko Online Atau Pasar

Karena itu, pemerintah Jepang akan memantau keadaan di seluruh wilayah dengan seksama dan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk memberikan penanganan terbaik.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, merilis pernyataan berupa video yang diunggah di akun twitter nya.

Kishida mengatakan bila dosis ke 3 diperlukan untuk mengembalikan efektifitas vaksin yang sudah diberikan sebelumnya adalah langkah paling efektif untuk menghindari serta mengurangi penyebaran virus Corona.

PM Kishida pun juga mengatakan meskipun ia sebelumnya mendapatkan 2 dosis Pfizer, kemungkinan jenis vaksin yang akan dipilihnya sebagai booster adalah vaksin dari Moderna.

Kishida berharap bahwa masyarakat lebih memprioritaskan percepatan pemberian vaksin ketimbang menghabiskan waktu terlalu lama hanya untuk pilih-pilih jenis vaksin.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: NHK News

Tags

Terkini

Terpopuler