Lawan Varian Omicron, Pihak Pfizer dan BioNTech Lakukan Uji Klinis untuk Ciptakan Vaksin Spesial

26 Januari 2022, 04:44 WIB
Ilustrasi - Lawan Varian Omicron, Pihak Pfizer dan BioNTech Lakukan Uji Klinis untuk Ciptakan Vaksin Spesial /REUTERS/Dado Ruvic

ZONABANTEN.com – Untuk melawan virus COVID 19 varian Omicron, Pfizer Inc dan BioNTech diberitakan tengah mengadakan sebuah uji klinis vaksin spesial.

Hal ini diinformasikan oleh Kepala Penelitian dan Pengembangan Vaksin Pfizer, Kathrin Jansen.

"Sementara penelitian dan data saat ini menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan rawat inap akibat Omicron," ujar Kathrin.

"Kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," sambungnya.

Baca Juga: Presiden di Eropa Ini Mundur Gara-gara Merasa Kalah Saing dari Perdana Menteri, Padahal Sudah 4 Tahun Menjabat

Kedua perusahaan tersebut pun akhirnya saling berdiskusi untuk menguji tanggap imun yang diperoleh dari vaksin berlandasakan Omicron.

Baik sebagai rejimen tiga suntikan pada orang yang tidak divaksin, maupun sebagai dosis penguat (booster) untuk orang yang sudah menerima dua dosis vaksin sebelumnya.

Mereka juga melakukan test dosis keempat vaksin yang saat ini vaksin tersebut berlandaskan Omicron.

Vaksin dosia keempat ini rencananya akan diberikan pada orang yang terima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech dengan jeda tiga hingga enam bulan sebelumnya.

Baca Juga: Resmi! Taiwan Tidak Akan Mengirim Pejabatnya ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Kedua perusahaan juga masih berusaha untuk mengkaji keamanan dan kesesuaian vaksin yang nantinya akan diberikan pada 1.400 orang atau lebih dalam tahapan uji coba.

Pfizer menyatakan bahwa rejimen dua dosis dari vaksin asli mungkin belum cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi varian Omicron.

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) menyatakan dosis ketiga vaksin berbasis mRNA, seperti vaksin Pfizer/BioNTech, sudah memberikan proteksi 90 persen pada pasien rawat inap karena COVID-19.

Baca Juga: Acara Televisi Amerika Serikat Mengungkap Akar Umat Manusia Ada Pada Wanita Afrika

Bahkan beberapa negara juga sudah mulai terlihat memberikan dosis booster tambahan tersebut.

Di sisi lain, Israel Jstru membuat kajian terbaru yang menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin mRNA hanya sementara meningkatkan antibodi, dan tingkatannya belum cukup tinggi untuk mennghindari infeksi varian Omicron.

Varian Omicron telah mengoper Delta sebagai varian dominan di banyak negara dan Omicron sendiri sekarang telah terpecah menjadi subvarian yang berbeda, salah satunya BA2, yang menimbulkan kekhawatiran khusus.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler