Sinagoga di Texas Disandera, Pelaku Ternyata Berasal dari Inggris

17 Januari 2022, 15:13 WIB
Pelaku penyerangan Sinagoga di Texas, diketahui merupakan warga negara Inggris /YouTube CBS Evening News

ZONABANTEN.com - Aksi terorisme kembali terjadi, kali ini Sinagoga di Texas menjadi korbannya. Pelaku teror setidaknya menyandera 4 orang dalam Sinagoga selama 10 Jam.

Menurut pihak berwenang dari Amerika serikat, pelaku teror merupakan warga negara Inggris berusia 44 tahun.

FBI mengidentifikasi bahwa pelaku yang tewas setelah pembebasan sandera pada sabtu malam itu adalah Malik Faisal Akram, asal Inggris.

FBI juga mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa tidak ada indikasi pihak lain yang ikut terlibat dalam penyerangan Sinagoga Beth Israel ini. Sementara motif serangan hingga kini masih belum diketahui

 Baca Juga: 7 Nutrisi Ini Tidak Bisa Anda Dapatkan dari Tumbuhan

Sementara di Inggris, unit Kepolisian Greater Manchester setidaknya telah melakukan dua penangkapan yang sehubungan dengan insiden tersebut.

“Dua remaja ditahan di Manchester Selatan malam ini. Mereka tetap ditahan untuk diinterogasi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya dalam sebuah layanan live streaming Facebook, Akram terlihat mengomel dan menuntut pembebasan seorang ahli saraf pakistan, yang sebelumnya melakukan upaya pembunuhan terhadap perwira Angkatan Darat AS di Afghanistan.

Dalam video di stasiun TV Dallas WFAA, terlihat orang-orang yang berlarian keluar dari sebuah pintu di Sinagoga, lalu kemudian seorang pria muncul dengan memegang pistol dan masuk kembali dengan menutup pintu selang beberapa detik kemudian.

Baca Juga: Pengguna Android Wajib Nyimak! Beberapa Fitur Google Voice Ini akan Berhenti Bekerja pada Bulan Depan

Sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Insiden di Colleyville, Texas adalah tindakan teror.

Joe Biden menduga meskipun tak memiliki fakta cukup jelas, bahwa pelaku kemungkinan mendapatkan senjata ketika dalam perjalanan.

“Dia membelinya ketika dia mendarat, dan ternyata ternyata tidak ada bom yang kita ketahui. Rupanya dia menghabiskan malam pertama di tempat penampungan tunawisma. Saya belum punya semua detailnya, jadi saya enggan menjelaskan lebih detail,” kata Joe Biden.

Hingga kini FBI belum mengetahui, mengapa Akram memilih Sinagoga sebagai aksi terornya.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler