Kasus Baru Covid 19 Lebih dari 7.700, Australia Persingkat Interval Suntikan Booster

24 Desember 2021, 12:38 WIB
Ilustrasi vaksinasi. /Freepik.com/tirachardz

ZONABANTEN.com – Jumat, 24 Desember 2021 Australia sedang bergulat dengan rekor infeksi Covid 19 yang dipicu oleh varian Omicron.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan pemerintah akan semakin mempersingkat interval atau waktu tunggu bagi orang-orang untuk menerima suntikan booster COVID-19.

Suntikan booster akan ditawarkan mulai 4 Januari untuk semua orang di atas 18 tahun yang mendapatkan suntikan kedua empat bulan sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Covid 19 Membludak, Korea Selatan Perintahkan 210 Pasien untuk Meninggalkan ICU

Interval tersebut dikurangi lagi menjadi tiga bulan pada akhir Januari.

"Tanggal-tanggal ini telah ditetapkan dengan sangat hati-hati untuk memberikan perlindungan awal yang berkelanjutan kepada warga Australia," kata Hunt dalam konferensi pers di Canberra.

Sebagian besar negara bagian telah menekan pemerintah federal untuk membuat lebih banyak orang memenuhi syarat booster guna membendung gelombang kasus Omicron yang terus meningkat.

Dua minggu lalu pihak berwenang sudah mulai mengurangi interval dari enam bulan menjadi lima bulan waktu tunggu.

Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Lagu di Album SM '2021 Winter SMTOWN: SMCU Express'

Australia telah berupaya untuk meningkatkan peluncuran booster setelah menjadi salah satu negara di dunia yang paling banyak divaksinasi Covid 19.

Dengan catatan lebih dari 90% orang berusia di atas 16 tahun telah menerima dua dosis vaksin Covid 19.

Langkah terbaru pada booster datang ketika infeksi harian Australia mendekati level rekor pada hari Jumat, mendorong negara bagian untuk mengembalikan beberapa pembatasan.

Negara ini melaporkan lebih dari 7.700 kasus baru, terutama di negara bagian Victoria dan New South Wales yang paling padat penduduknya.

Baca Juga: Penduduk Betlehem Bersukacita Sambut Natal di Tengah Pandemi Virus Corona

Terlepas dari rekor kasus, pihak berwenang berharap rumah sakit tidak akan berada di bawah tekanan ekstrim dari ancaman Omicron, yang menurut mereka tampaknya kurang parah daripada varian lainnya.

Jumlah orang yang dirawat di rumah sakit terus meningkat, tetapi tetap jauh lebih rendah daripada selama wabah Delta.

Lebih dari 4% pasien di rumah sakit telah terinfeksi Omicron pada 20 Desember, dengan hanya satu dalam perawatan intensif.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler