ZONABANTEN.com - Presiden AS, Joe Biden dan presiden China, Xi Jinping diperkirakan akan mengadakan pertemuan puncak virtual pada Senin, 15 November 2021.
Pertemuan tersebut dilakukan di tengah ketegangan perdagangan, hak asasi manusia, dan kegiatan militer antara kedua negara.
Washington dan Beijing berdebat mengenai berbagai masalah, mulai dari asal mula pandemi COVID-19 hingga perluasan persenjataan nuklir China.
Para pejabat AS percaya keterlibatan langsung dengan Xi adalah cara terbaik untuk mencegah hubungan antar dua negara dengan perekonomian terbesar dunia tersebut.
Beijing juga ingin menghindari konfrontasi dan fokus pada persaingan positif sambil mendorong kerja sama dalam isu-isu seperti krisis iklim,dan mengakhiri pandemi virus corona.
Menjadi kesepakatan kerangka kerja untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi perubahan iklim, yang diungkapkan dua negara tersebut pada konferensi iklim PBB di Glasgow, Skotlandia.
Xi Jinping kemungkinan akan mengundang presiden AS untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin 2022 di Beijing.
Baca Juga: Steven Gerrard Resmi Jadi Manajer Aston Villa: Rangers akan Selalu Ada di Hati Saya
Biden dan Xi terakhir berkomunikasi pada Kamis, 9 September 2021 dalam percakapan selama kurang lebih sembilan puluh menit.
Menurut seorang pejabat senior AS percakapan tersebut berfokus pada masalah ekonomi, perubahan iklim, dan COVID-19.
Biden sangat ingin mengadakan pembicaraan tatap muka dengan Xi untuk mencoba mengurangi ketegangan dengan Beijing mengenai Taiwan dan sejumlah masalah lainnya.
Para pejabat AS ingin Biden bertemu Xi di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia dua minggu lalu, tetapi Xi belum melakukan perjalanan ke luar China sejak pandemi 21 bulan lalu.
"Kami pada prinsipnya memiliki kesepakatan untuk mengadakan pertemuan bilateral virtual sebelum akhir tahun. Diskusi tingkat kerja sedang dilakukan untuk mengkonfirmasi rinciannya," kata seorang pejabat senior administrasi.
Gedung Putih menandai pertemuan mendatang sebagai bagian dari upaya AS yang sedang berlangsung untuk mengelola secara bertanggung jawab persaingan antar kedua negara.***