ZONABANTEN.com – Moderna Inc memilih meningkatkan produksi vaksin Covid-19 sendiri daripada harus berbagi teknologi dengan produsen lain di dunia.
“Dalam enam hingga sembilan bulan ke depan, cara yang dapat diandalkan untuk membuat vaksin berkualitas dengan cara yang efisien adalah dengan membuatnya sendiri,” kata pendiri Moderna Inc Noubar Afeyan.
Hal itu disampaikan Noubar Afeyan dalam sebuah wawancara dengan Associated Press.
Baca Juga: Resep Kue Chiffon Keju Gurih yang Wangi, Anti Kempis & Anti Retak
Wawancara itu menindaklanjuti laporan yang mengatakan jika pemerintahan Joe Biden ingin Moderna mengirim lebih banyak dosis vaksin ke luar negeri.
Ia juga ingin Moderna membagikan ilmu dan pengetahuan tentang pembuatan vaksinnya dengan perusahaan-perusahaan di negara lain.
Perusahaan itu pun melaporkan telah menerima kritik yang semakin luas setiap harinya dalam beberapa bulan terakhir.
Mereka mengirimkan bagian terkecil dosis vaksinnya ke negara-negara berpenghasilan rendah.
“Mereka berperilaku seolah-olah mereka sama sekali tidak memiliki tanggung jawab selain memaksimalkan laba atas investasi,” kata mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, dr Tom Frieden.
Hal itu pun ditanggapi oleh pendiri perusahaan Moderna, Noubar Afeyan.
“Cara yang dapat diandalkan untuk membuat vaksin berkualitas dengan cara yang efisien adalah dengan membuatnya sendiri,” kata Noubar Adeyan.
Di Amerika Serikat, terdapat sekitar 65% dari total populasi telah menerima setidaknya satu dosis vaksin, di mana 56% populasi telah divaksinasi sepenuhnya.
Meski jutaan masyarakat Amerika Serikat yang memenuhi syarat belum divaksinasi, negara itu memiliki tingkat vaksinasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan negara lain.
Di Tanzania, bahkan hanya 0,6% populasi yang telah menerima vaksin dosis pertama menurut Our World in Data.
Baca Juga: Setelah Hiatus 1 Dekade, Anime Tennis no Ouji sama Akan Tayang di 2022 Nanti!
Tingkat vaksinasi rendah juga terdapat di negara-negara Afrika. Di Nigeria, hanya 2,3% dari total populasi yang telah divaksinasi.
Sementara di Ethiopia hanya 2,5% dan di Kenya 5,7%.
Secara keseluruhan, lebih dari setengah orang yang tinggal di negara-negara berpenghasilan tinggi telah divaksinasi sepenuhnya.
Baca Juga: Keren! Derby County Dinyatakan Bangkrut, Mike Ashley Siap Ambil Alih The Rams
Sementara hanya di bawah satu persen populasi di negara-negara berpenghasilan rendah yang sudah divaksinasi sepenuhnya.***