Eksekusi Terpidana Mati, Arizona Berencana Siapkan Hidrogen Sianida Seperti Yang Digunakan Nazi

4 Juni 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi hukuman mati /Ichigo121212/Pixabay

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Negara bagian Arizona telah memperbarui kamar gasnya dan membeli pasokan bahan kimia untuk membunuh narapidana menggunakan hidrogen sianida.

Hidrogen sianida ini adalah gas sama yang digunakan Nazi Jerman untuk membunuh jutaan orang selama Holocaust.

Berdasarkan dokumen yang diperoleh The Guardian yang dikutip dari Al Jazeera, Departemen Pemasyarakatan Arizona menyewa kontraktor untuk mengganti jendela dan gasket karet di kamar gasnya, yang terakhir digunakan 22 tahun lalu.

Sistem penjara Arizona menguji pengoperasian kamar gas, berdasarkan dokumen yang sama, para pejabat menghasilkan prosedur terperinci untuk penggunaannya.

Langkah dari penjara Arizona ini memicu protes dari penentang hukuman mati.

Sebuah petisi yang diedarkan pada 31 Mei oleh penentang hukuman mati.

Petisi tersebut meminta Gubernur Arizona Doug Ducey untuk menolak penggunaan kamar gas dan menghentikan semua eksekusi.

Baca Juga: Polisi Panggil Dewi Persik Terkait Penampilannya di Kudus yang Diduga Melanggar Prokes
"Anda harus bertanya-tanya apa yang dipikirkan Arizona hingga percaya bahwa mengeksekusi orang di kamar gas dengan gas sianida dapat diterima pada tahun 2021," ujar Robert Dunham, selaku  direktur eksekutif Pusat Informasi Hukuman Mati, kepada The Guardian.

"Apakah mereka memiliki seseorang yang mempelajari sejarah Holocaust?" ujar Dunham menanyakan.

Arizona adalah salah satu dari 27 negara bagian AS yang terus memberlakukan hukuman mati untuk kejahatan seperti pembunuhan. 

Saat ini Arizona memiliki 115 tahanan yang menunggu eksekusi hukuman mati setelah terjadi penangguhan eksekusi.

Penangguhan itu dilakukan setelah eksekusi yang gagal dengan suntikan mematikan kepada seorang tahanan pada tahun 2014.

Eksekusi di Arizona pada awalnya dilakukan dengan cara digantung hingga tahun 1934, saat itu negara bagian ini pertama kali mulai menggunakan kamar gas.

Baca Juga: Mensos Risma Sebut Realisasi Anggaran Kementerian Sosial Mencapai 47,26 persen

Dalam sebuah pernyataan kepada The Washington Post yang dikutip Al Jazeera, pejabat Arizona mengatakan departemen pemasyarakatan negara bagian siap untuk melakukan kewajiban hukumnya.

Mereka akan segera memulai proses eksekusi sebagai bagian dari hukuman yang dijatuhkan secara hukum, terlepas dari metode yang akan dipilih.

Hukum negara bagian Arizona mengizinkan terpidana mati untuk memilih antara kamar gas atau suntikan mematikan. 

Menurut The Guardian, Arizona telah menghabiskan $ 1,5 juta tahun lalu untuk mendapatkan pasokan obat pentobarbital untuk digunakan dalam eksekusi dengan suntikan mematikan, 

Mantan Presiden Donald Trump telah menghidupkan kembali eksekusi federal setelah jeda 17 tahun dan mengizinkan negara bagian untuk mempertimbangkan regu tembak dan kamar gas selain suntikan mematikan.

Ada persediaan obat-obatan mematikan yang terbatas di tengah evaluasi ulang tentang hukuman mati oleh banyak negara bagian. 

Pada bulan Maret, Virginia menjadi negara bagian AS pertama di Selatan yang menghapus hukuman mati.

Baca Juga: MUI : Pandemi COVID-19 Belum Reda, Masyarakat Diminta Bersabar Dan Tunggu Waktu Soal Haji

Para kritikus mengatakan penggunaan gas mematikan, dan khususnya hidrogen sianida, telah menyebabkan kematian yang sangat menyakitkan bagi para tahanan.

“Tidak diragukan lagi bahwa gas mematikan, atau setidaknya gas mematikan yang coba dibawa kembali oleh Arizona, adalah yang paling mengerikan dari semua metode yang kami miliki di negara ini,” ujar Deborah Denno, selaku profesor hukum Universitas Fordham, kepada The Washington Post.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler