Diduga Sebagai Balasan Teror Natanz, Iran Dituduh Luncurkan Serangan Rudal ke Situs Nuklir Rahasia Israel

22 April 2021, 11:32 WIB
Ilustrasi Rudal, Diduga Sebagai Balasan Teror Natanz, Iran Dituduh Luncurkan Serangan Rudal ke Situs Nuklir Rahasia Israel /Pixabay /SpaceX-Imagery

 

ZONABANTEN.com – Militer mengatakan sebuah rudal yang diluncurkan dari Suriah menghantam Israel selatan Kamis 22 April 2021, memicu peringatan serangan udara di dekat reaktor nuklir rahasia negara itu.

Sebagai tanggapan, pihaknya mengatakan telah menyerang peluncur rudal dan sistem pertahanan udara di Suriah.

Tentara Israel mengatakan rudal itu mendarat di wilayah Negev dan sirene serangan udara dibunyikan di Abu Krinat, sebuah desa hanya beberapa kilometer dari Dimona, tempat reaktor nuklir Israel berada, dan ledakan dilaporkan di seluruh Israel.

Tentara kemudian mengatakan rudal yang masuk tidak menyebabkan kerusakan.

Insiden itu, menandai kekerasan paling serius antara Israel dan Suriah selama bertahun-tahun, menunjukkan kemungkinan keterlibatan Iran.

Baca Juga: Buruan Klaim! Update Kode Redeem FF 22 April 2021: Bisa Tukar Diamond, Skin dan Karakter

Iran yang mempertahankan pasukan dan proksi di Suriah, menuduh Israel melakukan serangkaian serangan terhadap fasilitas nuklirnya, termasuk sabotase di fasilitas nuklir Natanz pada 11 April, dan bersumpah akan membalas dendam.

Peristiwa itu juga mengancam akan mempersulit upaya pimpinan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Militer Israel awalnya menggambarkan senjata yang ditembakkan sebagai rudal permukaan-ke-udara, yang biasanya digunakan untuk pertahanan udara terhadap pesawat tempur atau rudal lainnya.

Itu bisa menunjukkan rudal Suriah telah menargetkan pesawat tempur Israel tetapi meleset dan terbang dengan tidak tepat.

Namun, Dimona berada sekitar 300 kilometer di selatan Damaskus, jarak yang jauh untuk rudal permukaan-ke-udara yang ditembakkan secara keliru.

Kantor berita SANA yang dikelola pemerintah Suriah mengatakan empat tentara terluka dalam serangan Israel di dekat Damaskus, yang juga menyebabkan beberapa kerusakan.

Baca Juga: Abaikan Sanksi Internasional, Kim Jong Un Siapkan Senjata Nuklir

Tidak ada klaim tanggung jawab langsung atas serangan rudal atau komentar dari Iran.

Tetapi pada hari Sabtu, surat kabar Kayhan menerbitkan artikel opini oleh analis Iran Sadollah Zarei yang menyarankan fasilitas Dimona Israel menjadi sasaran setelah serangan terhadap Natanz.

Reaktor Dimona secara luas diyakini sebagai inti dari program senjata nuklir yang tidak diumumkan. Israel tidak membenarkan atau menyangkal memiliki persenjataan nuklir.

Israel menuduh Iran mencoba mengembangkan senjata nuklir dan telah menentang upaya pimpinan AS untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir internasional dengan Iran.

Dengan dorongan Israel, Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan pada tahun 2018.

Iran baru-baru ini mulai memperkaya sejumlah kecil uranium hingga kemurnian 60%, level tertinggi yang pernah ada untuk programnya yang bahkan mendekati level senjata.

Baca Juga: Pantas Sampai Minggat, Nathalie Holscher Merasa Tak Dihargai Keberadaannya usai Baca DM Sule, Begini Isinya

Namun, Iran menegaskan programnya untuk tujuan damai. Itu juga telah menyerukan pengawasan lebih internasional terhadap fasilitas Dimona.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu telah berulang kali mengatakan Israel tidak akan mengizinkan Iran untuk mengembangkan kemampuan senjata nuklir, dan pejabat pertahanan telah mengakui mempersiapkan kemungkinan misi serangan terhadap target Iran.

Israel telah dua kali membom negara Timur Tengah lainnya untuk menargetkan program nuklir mereka.

Semua insiden terjadi ketika Iran bernegosiasi di Wina atas AS yang berpotensi memasuki kembali kesepakatan nuklirnya yang berantakan dengan kekuatan dunia.

Pemerintah Israel mengatakan kesepakatan itu tidak akan mencegah Iran mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

Ia juga mengatakan tidak membahas program rudal jarak jauh Iran dan dukungannya untuk proksi musuh di Lebanon, Suriah, dan Gaza.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler