Kisah Intelijen Uni Soviet yang membelot ke Barat

- 6 Maret 2024, 00:08 WIB
Ilustrasi - Kisah Intelijen Uni Soviet yang membelot ke Barat
Ilustrasi - Kisah Intelijen Uni Soviet yang membelot ke Barat /Pixabay/
 
 
ZONABANTEN.COM - Perang dingin bukan Merupakan Perang fisik, namun melibatkan Perang atau tindakan-tindakan Fisik.  
 
Perang Dingin merupakan era dimana Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat berusaha membuktikan Hegemoni mereka. 
 
Terkadang Amerika Serikat dan Uni Soviet terpaksa menggunakan tindakan fisik untuk mengembangkan Hegemoni mereka, namun Mayoritas Perang ini terjadi hanya diantara Badan-badan Intelijen Blok Timur dan Barat. 
 
Perang Dingin, awalnya mulai setelah Perang Dunia kedua usai. Pasukan Uni Soviet dan Amerika Serikat membagikan Eropa kedalam dua blok, yakni blok Barat yang dikontrol Amerika Serikat, dan Blok Timur yang dikontrol Uni Soviet dan berideologi Komunis. 
 
Seperti disebut, Perang Dingin lebih terasa di ranah Intelijen. Intelijen dari kedua belah Blok selalu berusaha mendapatkan Informasi dari sang "musuh", dan bahkan Menyusuli Musuh mereka dalam berbagai hal. 
 
Oleh sebab itu, Intelijen dari kedua belah Blok pun selalu berusaha untuk Merekrut Agen dari Musuh mereka. 
 
Dalam Hal Sumber Daya Manusia, Blok Timur memang Jawaranya, terutama mengetahui mereka Memiliki berjibun Agen di Britania Raya, salah satu diantaranya merupakan "Cincin Mata-mata Cambridge" dimana diantaranya Merupakan Guy Burgess dan Philby. 
 
 
Kedua Agen yang bekerja di MI6 yang sekaligus juga mengoper Informasi ke Uni Soviet tersebut direkrut oleh Uni Soviet pada saat Mereka menjadi Mahasiswa. Mereka disuruh untuk menjauhkan diri dari Partai Komunis Britania Raya, dan mendekat ke Partai-partai Konservativ. 
 
Namun, meskipun Blok Timur memiliki banyak Agen di Barat. Barat pun juga berhasil Merekrut banyak Agen dari Timur. 
 
Alasan-alasan Agen-Agen tersebut Membelot macam-macam, mulai dari kemudian mereka terhadap Pemerintah-Pemerintah Blok Timur, dan masalah kesehatan serta Finansial dimana Mereka mengira bahwa bila Mereka berobat di Barat, maka semuanya akan semakin Mudah.
 
Salah satu dari Agen-agen tersebut adalah Gordievsky. Oleg Gordievsky merupakan seorang Pejabat KGB yang membelot ke MI6 di Tahun 1974, dan berhasil dibawa kabur oleh MI6 ke London pada 1985. 
 
Oleg Gordievsky lahir pada tahun 1938. Ayahnya merupakan seorang Agen NKVD, begitu Pula Abangnya. 
 
Sejak kecil, Ia sudah terpukau dengan dunia Barat, dan Majalah Pertama yang ia Miliki merupakan Majalah Mengenai Hubungan Uni Soviet dan Britania Raya yang dirilis oleh Kedubes Britania Raya.
 
Ia menyatakan bahwa Ia mengidolakan Abangnya yang merupakan seorang Agen ganda KGB yang juga membelot ke Barat. Pada tahun 1963, Ia mulai bekerja di KGB. 
 
Pada Postingan Pertamanya, Ia ditugaskan untuk menjadi Penerjemah di Kedutaan Uni Soviet di Jerman Timur. 
 
 
Di sana Ia semakin Jijik terhadap Uni Soviet dikarenakan Tembok Berlin yang pada saat itu masih berdiri kokoh. 
 
Selain Pembangunan Tembok Berlin, Ia juga semakin muak dikarenakan Intervensi yang Negaranya lakukan pada tahun 1968 di Cekoslovakia. Itu terjadi saat ia Menjabat di Kedutaan Uni Soviet di Denmark, dan disanalah ia Pertama Kali berhubungan dengan MI6.
 
Pada tahun 1974, ketika Ia Kembali diposting ke Denmark, Ia mulai memberanikan diri untuk berkomunikasi dengan Britania Raya. 
 
Ia menghubungi Dinas Intelijen Denmark dan menyatakan bahwa Ia akan membelot. Ia pun langsung dioper ke MI6. Pertemuan Pertamanya dengan MI6 membahas mengenai Musik,dan Sejarah, serta Filsafat. 
 
Sejak Saat itulah Ia bertindak sebagai Informan MI6. 
 
Gordievsky merupakan Agen yang sangat membantu Blok Barat, sebab Ia membeberkan beberapa Informasi mengenai Operasi Uni Soviet di Barat, serta Ia juga membeberkan kegagalan Uni Soviet dalam menginterpretasikan Operasi able-archer yang merupakan Operasi NATO. 
 
Kegagalan tersebut karena beberapa hal, namun yang Paling utama karena kekurangan bahan, dan tentunya kekurangan bukti. 
 
 
Pada 1982 Ia dipromosikan untuk menjadi residen KGB (Kepala KGB) di London. Hal ini pun membuat Peluangnya untuk hidup di Barat semakin terbuka. 
 
Pada saat diposting di London,  Ia membocorkan Informasi MI6 yang dianggap tidak penting kepada KGB.
 
Informasi-informasi tersebut diberikan oleh MI6. Hal ini membuat pimpinan KGB terpukau dan mendongkrak karirnya di KGB. 
 
Tiga tahun berselang, pada tahun 1985, tiba-tiba Ia dipanggil Pulang ke Moskow. Disitulah Ia sadar bahwa Ia sudah dibocorkan. Orang yang membocorkannya adalah Aldrich Ames. 
 
Aldrich Ames, Agen CIA yang bekerja di divisi Eropa Timur CIA, membeberkan Informasinya agar bisa menghibur Istrinya.
 
Pada saat diinterogasi dan ditahan di Moskow, Ia membaca ulang rencana yang sudah direncanakan oleh MI6. Operasi ini bernama Operasi Pimlico. 
 
Operasi Pimlico digunakan bila Gordievsky berada dalam ambang Bahaya. Pada Operasi tersebut, Ia disuruh berpergian ke pusat kota Moskow dengan membawa Kantong Plastik. Seorang Agen Britania Raya yang memakan coklat Mars akan Menghampirinya. 
 
Ia pun bergegas ke Pusat kota Moskow, dan melihat Agen Britania Raya memakan Coklat Mars. Setelah itu, Ia membeli Tiket Kereta ke St.Petersburg. Saat sampai di St Petersburg Ia menaiki bus yang menuju Vyborg. 
 
 
Sesampai di Vyborg, Ia menepi sejenak di sebuah restoran dan memesan roti dan bir. Saat di restoran, Ia melihat beberapa Petugas Patroli yang memasuki restoran. Ia pun langsung kabur. 
 
Ia pun langsung bergegas ke Area pertemuan yang diperjanjikan oleh agen MI6, dimana Ia menunggu hingga Pukul 3 karena Agen MI6 tersebut berusaha kabur dari kejaran KGB.
 
Agen-agen tersebut berhasil menjemputnya pada Pukul 3, dan berhasil membawanya ke Perbatasan Finlandia, yang mengartikan Ia?sudah bebas. 
 
Dengan ini, Gordievsky berhasil menjadi salah satu Agen ganda tersukses dalam Sejarah Perang Dingin.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Youtube Channel Phillip Thompson


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x