Bahkan pada zaman dahulu, perayaan tahun baru jatuh pada tanggal 21 Maret, bukan 1 Januari seperti yang ada sekarang.
Seiring berjalannya waktu, para ilmuwan Mesir pada tahun 47 SM merasa bahwa ada kesalahan pada kalender tersebut.
Setelah Julius Caesar pulang dari Roma, ia kemudian menambhakan dua bulan lainnya, yaitu Januarius dan Februarius.
Oleh karena itu, dalam 1 tahun genap 365 hari, dan setiap 4 tahun sekali, berumur 366 hari atau disebut tahun kabisat.
Baca Juga: Hanya Ada 28 Hari di Bulan Februari, Kenapa Ya? Begini Sejarah dan Penjelasannya
Lantas, mengapa Februari hanya ada 28 hari?
Mulanya, Julius Caesar menetapkan 29 hari dalam Februari dan pada tahun kabisat ada 30 hari.
Setelah masa kepemimpinannya selesai, ia digantikan oleh Kaisar Agustus dan ia merubah nama bulan Sextilis menjadi Agustus untuk mengabadikan namanya.
Di kalender sebelumnya, bulan Sextilis memiliki 30 hari. Namun, setelah diganti namanya menjadi Agustus, ia menambah 1 hari pada bulan tersebut hingga menjadi 31 hari.
Sebagai gantinya, Kaisar Agustus kemudian mengambil 1 hari dari bulan Februari dan menambahkannya di bulan Agustus. Itu sebabnya Februari hanya memiliki 29 hari.