15 Makanan Tradisional yang Dinikmati Saat Ramadhan di Seluruh Dunia, Untuk Menu Buka Puasa Maupun Sahur

- 21 Maret 2023, 14:36 WIB
ilustrasi makanan tradisional Ramadhan di seluruh dunia / Anil Sharma / Pexels /
ilustrasi makanan tradisional Ramadhan di seluruh dunia / Anil Sharma / Pexels / /

ZONABANTEN.com – Bulan Ramadhan merupakan momen yang paling ditunggu umat muslim di seluruh dunia. Bulan penuh suci ini menjadi kesempatan bagi setiap umat muslim untuk melaksanakan puasa, yakni menahan diri dari segala hawa nafsu.

Setiap negara memiliki makanan tradisional masing-masing yang disajikan dari mulai Indonesia, Arab Saudi, Palestina hingga India.

Baca Juga: Hadiri Ratas, Presiden Joko Widodo Tegaskan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Papua

Sajian ini juga bisa disantap sebagai menu buka puasa atau menu sahur yang dinikmati bersama keluarga tercinta.

Dikutip dari Tasting Table, berikut 25 makanan tradisional yang dinikmati saat Ramadhan di seluruh dunia.

Kurma

Kurma / Riki Risnandar / Pexels /
Kurma / Riki Risnandar / Pexels /

Makanan satu ini pasti sudah tidak asing lagi di seluruh warga di dunia, terutama bagi umat Muslim. Pasalnya, makan kurma adalah salah satu anjuran Baginda Rasulullah sebagai menu buka puasa.

Menurut Al-Qur’an, Rasulullah akan berbuka puasa dengan makan tiga kurma dan segelas air, karena kurma mengandung gula alami yang tinggi dan ideal untuk mendapatkan kembali energi setelah berpuasa.

Meskipun ada lebih dari 200 varietas kurma, rasa kurma medjool yang unik dan manis menjadikannya yang paling populer.

Ramazan Pidesi, Turki

Ramazan Pidesi / tangkapan layar Youtube @Enfes Yemek Tarifleri /
Ramazan Pidesi / tangkapan layar Youtube @Enfes Yemek Tarifleri /

Di Turki, tepatnya pada era Ottoman, ada sebuah toko roti yang menyediakan setiap kebutuhan untuk militer, publik, kedutaan, maupun amal. Di sepanjang kota istanbul, pasti dipenuhi dengan toko roti.

Hidangan roti yang terkenal di masa itu adalah Ramazan Pidesi, di mana roti tersebut terbuat dari ragi yang lembut dan diberikan topping biji wijen dan Nigella.

Selama Ramadhan, orang mengantri berjam-jam untuk mendapatkan Ramazan Pidesi yang baru dipanggang.

Sebagai alternatif, roti ini bisa dijadikan menu sahur dengan tambahan kopi Turki, keju, labneh, dan selai yang dioles di atas Pidesi. Tidak hanya untuk sahur, Roti ini bisa juga dijadikan menu buka puasa dengan menambahkan çılbır (telur Turki).

Baca Juga: OJK Dukung Penuh Pengembangan Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat

Qatayef, Mesir

Qatayef / tangkapan layar Youtube @Middle Eats /
Qatayef / tangkapan layar Youtube @Middle Eats /

Makanan ini biasa muncul di berbagai toko di Mesir saat Ramadhan telah tiba. Makanan tradisional ini hanya disantap disaat Bulan Ramadhan.

Tidak hanya ada di Mesir, makanan ini juga muncul di Afrika Utara maupun berbagai negara yang ada di Timur Tengah.

Komponen utama qatayef adalah pancake yang terbuat dari tepung, semolina, dan ragi yang dimasak hanya di satu sisi.

Ada dua variasi populer yakni yang pertama berisi isian ashta (krim gumpalan) manis, diberi taburan kacang diatasnya, lalu ditaburi madu. Sedangkan yang kedua disegel, digoreng, dan direndam dalam sirup gula.

Merupakan hal yang umum untuk membeli tumpukan pancake dari pasar dan membuat qatayef segar di rumah.

Knafeh, Palestina

Knafeh / tangkapan layar Youtube @The Cooking Foodie /
Knafeh / tangkapan layar Youtube @The Cooking Foodie /

Knafeh (juga dieja kunafa, kanafe, atau kunefe) adalah salah satu manisan yang populer di Timur Tengah, meskipun asalnya masih diperdebatkan.

Beberapa sejarawan menempatkan makanan penutup ini secara definitif di Palestina, namun, lebih banyak yang mengklaim asalnya dari Mesir atau Suriah.

Bahan utamanya adalah mozarella, yang di atasnya diberikan filum parut (disebut kataïfi), lalu dimasukkan ke dalam oven hingga meleleh dan berwarna keemasan.

Untuk topping, Knafeh biasa disajikan dengan sirup bunga manis beraroma mawar dan bunga jeruk yang dituangkan di atasnya, lalu taburan pistachio yang dihancurkan.

Baca Juga: GJAW 2023: Ternyata Ini Dia Alasan Utama Penyelenggaraan Jakarta Auto Week 2023

Haleem, Pakistan

Haleem / tangkapan layar Youtube @Mukti’s Cooking World /
Haleem / tangkapan layar Youtube @Mukti’s Cooking World /

Haleem merupakan makanan tradisional Pakistan yang kental, harum, dan lezat serta menggugah selera.

Bahan yang digunakan untuk membuat haleem adalah daging, gandum atau jelai, lentil, kacang-kacangan, dan rempah-rempah.

Mereka biasanya menghiasinya dengan irisan jahe, bawang bombay renyah karamel, dan daun ketumbar segar untuk menambah rasa.

Meskipun hidangan tersebut berasal dari Iran, Nizams of Hyderabad mempopulerkan makanan tersebut di seluruh India.

Baru-baru ini, ketika banyak Muslim melarikan diri ke Pakistan yang baru dibentuk setelah pemisahan India, mereka mengakulturasi haleem menjadi makanan tradisional mereka.

Harira, Maroko

Harira / tangkapan layar Youtube @Middle Eats /
Harira / tangkapan layar Youtube @Middle Eats /

Harira merupakan makanan kaya akan variasi dan rasa untuk menu buka puasa. Sup tradisional Maroko ini dikemas dalam rasa yang mengejutkan, seringkali berbahan dasar tumbuhan (walaupun beberapa mengandung daging).

Nama Harira berasal dari kata Arab ‘harir’, yang berarti sutra (mengacu pada tekstur yang halus dan lembut).

Bahan-bahan makanan ini yakni buncis, tomat, lentil, peterseli, ketumbar, seledri, bihun, jahe, dan rempah-rempah yang menghangatkan.

Makanan ini merupakan makanan populer di Maroko yang disajikan dengan roti kering saat berbuka puasa.

Kue Lapis, Indonesia

Kue Lapis / tangkapan layar Youtube @atha naufal /
Kue Lapis / tangkapan layar Youtube @atha naufal /

Kue lapis merupakan makanan tradisional asal Indonesia dengan tekstur yang lembut dan kenyal.

Tidak hanya populer di Indonesia, namun kue ini juga populer di berbagai negara di Asia Tenggara, salah satunya Malaysia. Di negeri jiran ini, kue lapis biasa disebut ‘Kuih Lapis’.

Bahan-bahan kue tersebut adalah beras ketan, tepung tapioka, santan, daun pandan, dan sirup mawar atau labu.

Menjelang akhir bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, pedagang kaki lima memenuhi jalan-jalan yang menjual tumpukan kue lapis.

Baca Juga: Gus Baha Sebut Ramadhan Merupakan Refleksi Untuk Lebih Menghormati Makanan

Zoolbia, Iran

Zoolbia / tangkapan layar Youtube @Cooking Avi/
Zoolbia / tangkapan layar Youtube @Cooking Avi/

Zoolbia merupakan makanan tradisional khas Iran menyerupai jalebi India dan bahkan berbagi bahan yang sama.

Bahan dasar makanan manis ini adalah adonan kunyit, yogurt, tepung, dan baking powder yang difermentasi selama satu jam, lalu dimasukkan ke dalam minyak panas.

Zoolbia biasa dicelupkan ke dalam sirup gula beraroma mawar, memberikan tekstur renyah yang menggoda dan rasa yang lebih manis.

Selama Ramadhan, orang biasanya memakan zoolbia dengan bamieh, sejenis kue berbentuk donat yang mirip dengan churros, dan teh panas.

 

Ayam Masak Merah, Malaysia

Ayam Masak Merah / tangkapan layar Youtube @Che Nom/
Ayam Masak Merah / tangkapan layar Youtube @Che Nom/

Tidak ada keraguan bahwa masakan Malaysia terkenal di dunia karena makanan pedasnya yang menggoda dan rasa yang kompleks. Salah satunya adalah ayam masak merah.

Ayam masak merah disajikan dengan saus aromatik yang lembut. Ini mutlak harus dimiliki oleh keluarga Muslim Melayu pada saat Idul Fitri.

Bumbu ayam masak merah terdiri dari sambal, bumbu yang terbuat dari cabai merah kering, serai, bawang merah, bawang putih, jahe, dan bumbu aromatik lainnya. Ini menambah panas lembut ke hidangan tersebut, yang membuat kari ideal untuk dimakan dengan nasi ghee (nasi minyak).

Falooda, Bangladesh

Falooda / tangkapan layar Youtube @HomeCookingShow/
Falooda / tangkapan layar Youtube @HomeCookingShow/

Falooda merupakan makanan pencuci mulut favorit yang biasa disajikan menjelang Ramadhan di Bangladesh, ini dikarenakan Bangladesh selalu mengalami cuaca yang agak panas dan cerah.

Bahan-bahannya yakni susu manis, campuran bihun manis, sirup mawar dingin, jello, biji basil, mutiara tapioka, dan kacang cincang.

Secara tradisional, Falooda Bengali disajikan dalam gelas tinggi dan di atasnya diberi satu sendok es krim vanila dingin, kacang ekstra, dan untaian kunyit.

Dolma, Irak

Dolma / tangkapan layar Youtube @Middle Eats/
Dolma / tangkapan layar Youtube @Middle Eats/

Dolma berasal dari Irak, di mana legenda mengatakan bahwa popularitas dolma yang meluas adalah berkat kekaguman Alexander Agung atas praktik orang Yunani yang membungkus sisa makanan dengan daun anggur.

Dia begitu terpesona dengan teknik itu sehingga dia memperkenalkannya ke dapur militernya dan membawa tradisi itu kemanapun dia pergi, menyebarkan kecintaan akan makanan lezat ini ke seluruh penjuru dunia.

Tapi apa sebenarnya dolma itu? bahan dasar Dolma sendiri yakni nasi berbumbu, sayuran, atau daging cincang dengan daun anggur yang tajam.

Daunnya dikukus, lalu disajikan dengan molase delima asam manis. Orang Irak dan tetangga mereka menikmati makanan ringan ini sebagai bagian dari pesta Iftar mereka.

Baca Juga: Ungkapan Marhaban Ya Ramadhan dan Persiapan Bulan Ramadhan Menurut Prof. Quraish Shihab

Bean Pie, Amerika Serikat

Bean Pie / tangkapan layar Youtube @Sister DIY/
Bean Pie / tangkapan layar Youtube @Sister DIY/

Walaupun bukan penganut agama islam terbanyak di dunia, Amerika Serikat tetap merayakan bulan suci Ramadhan.

Kuliner tradisional yang biasa disajikan ketika Ramadhan adalah pie kacang, di mana sejarahnya, makanan tersebut dibawa oleh komunitas Muslim Kulit Hitam tahun 1930-an.

Pendiri ‘Nation of Islam’, sebuah gerakan populer pada zaman itu, menyarankan para pengikutnya untuk menghindari pati yang tidak sehat bersama dengan makanan haram seperti daging babi, alkohol, dan agar-agar.

Untuk itu, dibuatlah pai kacang ini yang terbuat dari kacang Navy dengan tekstur yang lembut.

 

Arroz caldo, Filipina

Arroz Caldo / tangkapan layar Youtube @Panlasang Pinoy/
Arroz Caldo / tangkapan layar Youtube @Panlasang Pinoy/

Bagi orang Filipina, arroz caldo, hidangan nasional mereka, adalah makanan berbuka puasa yang sempurna dan sehat.

Arroz caldo menyajikan ayam, jahe, dan bawang putih dalam kaldu beraroma yang dicampur dengan nasi krim hangat dan atasnya dengan bawang putih goreng, daun bawang, dan jeruk nipis.

Mereka yang mendambakan sedikit protein tambahan dapat menambahkan telur rebus, kuning telur yang halus, ini dapat memberikan rasa yang lebih dalam saat dicampur ke dalam bubur kental, selain meningkatkan profil nutrisinya.

Samosa, India

Samosa / tangkapan layar Youtube @Devina Hermawan/
Samosa / tangkapan layar Youtube @Devina Hermawan/

Sementara India tetap menjadi negara mayoritas Hindu, ada minoritas Muslim yang cukup besar dengan total sekitar 200 juta,  ini menjadikan India sebagai negara dengan populasi Muslim tertinggi ketiga.

Mengingat hal ini, tidak mengherankan jika Ramadhan adalah acara yang spektakuler di seluruh India, terutama di kota-kota seperti Hyderabad dan Delhi.

Pesta buka puasa terdiri dari banyak hidangan kari, roti, dan nasi, tetapi Anda akan menemukan satu camilan khusus di setiap meja makan.

Samosa adalah kue kering yang digoreng (walaupun samosa dapat dibuat dengan air-fryer) dengan pastry renyah, renyah, keemasan, dan kentang berbumbu dengan kacang polong. Samosa biasa disajikan dengan chutney, raita, atau kombinasi kari apa pun.

Baca Juga: Ingin Jadi Orang Soleh? Gus Baha: Kita Tidak Bisa Jadi Orang Soleh Tanpa Meniru Orang-Orang Terdahulu

Chebab, Arab Saudi

Chebab / tangkapan layar Youtube @Al Fanar Restaurant & Cafe/
Chebab / tangkapan layar Youtube @Al Fanar Restaurant & Cafe/

Status Uni Emirat Arab sebagai salah satu negara terkaya di dunia tercermin dalam kancah restorannya yang tersebar luas, di mana koki memiliki banyak bahan impor di ujung jari mereka untuk menciptakan beragam kuliner yang nikmat.

Namun, negara ini juga memiliki sejarah kuliner yang kaya, dan salah satu hidangan favorit masyarakatnya, terutama saat Ramadhan, adalah chebab Emirati, kue dadar yang lembut.

Untuk membuat kelezatan makanan tradisional ini, campurkan kunyit, kapulaga, dan susu hangat untuk membuat adonan, lalu masak di atas wajan panas. Sentuhan terakhir adalah menyiram chebab dengan sirup kurma (atau madu).***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Tasting Table


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x