"Nuk Santri adalah makanan yang didedikasikan untuk mengenang sebagian prajurit Pangeran Diponegoro yang hidup sederhana," jelas Kiswantoro saat dijumpai media di Desa Wisata Purwosari, pada hari Rabu 14 Juni 2022.
Baca Juga: Ironis! Lord Braithwaite Lebih Banyak Bermain di Timnas Denmark daripada di Barcelona
Tumis pepaya muda yang dimasak dengan bumbu guring dan pedas adalah ciri khas kuliner yang satu ini, dan tidak hanya itu, menu Nuk Santri juga dilengkapi dengan urap yang menggunakan parutan kelapa muda, telur, dan tahu bacem.
"Semua lauk Nuk Santri tidak ada yang digoreng. Itu juga yang membuat makanan khas. Jadi makanan ini direbus atau dibacem," kata Kiswantoro.***