Merasa Sangat Menyedihkan dengan Hidup? Ini Alasan Sebenarnya

- 28 Maret 2022, 15:51 WIB
ilustrasi/ wanita bersedih
ilustrasi/ wanita bersedih /pixabay
ZONABANTEN.com - Hidup memang bukan hanya tentang bahagia, kadang kita merasa sangat menyedihkan dengan hidup.

Hidup yang menyedihkan bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya ketika kita menjalin hubungan jangka panjang, dan yang teringat hanya kesengsaraan.

Sejak kita berusia muda, kita yakin bahwa hal yang menyedihkan pasti akan terjadi dan harus dirasakan. Karena tidak mungkin kita akan bahagia selalu.

Orang-orang telah mengajari kita, bahwa rasa sakit adalah bagian dalam kehidupan.
 
Baca Juga: Masih Dicairkan, Daftar Bansos BPNT 2022 di Aplikasi Cek Bansos dengan Cara Berikut

Jangan terlalu senang, atau kamu akan menarik kecemburuan. Jangan tertawa terlalu keras, atau orang akan menganggap mu aneh.

Jangan terlalu bangga dengan penampilan, kesuksesan, atau bahkan kemenangan, kamu akan terlihat sombong.

Dengan kata lain, jangan berkembang, orang tidak akan menyukai kamu. Kamu akan dianggap gila hanya dengan bahagia 'tanpa alasan'.

Lalu kamu mulai mengkondisikan diri dengan lebih baik menundukkan kepala, merajuk dan mengeluh seperti kebanyakan orang lain, daripada bahagia untuk diri sendiri.

Seberapa sering kamu mulai mengingat bahwa kebahagiaan adalah emosi yang disetel otomatis lewat diri kamu?
 
Baca Juga: 7 Bencana Gempa Bumi dengan Korban Terbanyak dan Mematikan, Dua Terjadi di Indonesia

Jika kamu adalah robot yang berasal dari pabrik, maka kebahagiaan akan menjadi pengaturan out of the box kamu.

Itulah mengapa dibutuhkan kerja keras untuk menjadi sengsara. Tapi jika menjadi sengsara butuh usaha, mengapa kita merasa menyedihkan dalam hidup?

Melansir dari Your Tango, ada dua alasan mengapa kita merasa tidak bahagia atau bahkan sengsara:

1. Kamu telah belajar, berulang kali dalam hidup, bahwa kamu lebih banyak perhatian ketika sedang berjuang.

Kamu mendapatkan simpati orang lain, kamu mendapatkan support orang lain, kamu mendapatkan energi dari orang lain.

Itu yang terjadi ketika kamu sedang berjuang.
 
Baca Juga: Catat, Berikut Drama Korea yang akan Tayang di Netflix April Mendatang

2. Ini memungkinkan kamu untuk menghindari tanggung jawab atas hidup

Semakin kamu mendapatkan belas kasihan dari orang lain, semakin sedikit kamu termotivasi untuk melakukan perubahan dalam hidup.

Membuat perubahan sering kali membutuhkan keberanian yang tidak ingin kamu keluarkan. Ego kamu akan memberi tahu bahwa lebih baik menjadi sengsara.

Kamu bisa mendapatkan semua perhatian, dan tidak perlu apapun untuk mengubah hidup. Kamu hanya perlu duduk dalam gelap, dan mengikis sedikit kebahagiaan, ini akan jauh lebih mudah.

Namun, tidak seperti itu, dibutuhkan lebih banyak upaya untuk menjadi sengsara daripada membiarkan diri kamu bangun.
 
Baca Juga: Mengenal Lebih Dekat dengan Daun Salam, Tanaman Beribu Manfaat yang Baik Bagi Kesehatan

Lalu mengingat bagaimana tidak ada yang menahan kamu dari kebahagiaan, selain pikiran sendiri.

Jadi, apa yang akan kamu lakukan dengan semua ini? Bagaimana kamu belajar menjadi bahagia alih-alih sengsara?

Ingat bahwa 99 persen kesengsaraan dibangun diri sendiri. Biarkan pikiran itu pergi, duduklah lalu tarik napas dalam-dalam.

Kemudian akui seberapa banyak kehidupan kamu berupa tingkat kenyamanan dan hubungan dengan orang lain, sudah berfungsi dengan baik.
 
Baca Juga: Catat Tanggalnya, Kartu Prakerja Gelombang 25 Segera Dibuka, Perhatikan Syarat-syarat Berikut

Jika kamu menyadari hal-hal yang tidak berfungsi dengan baik dalam hidup, maka ubahlah.

Lepaskan segala kesengsaraan yang menjadi pilihan kamu, dan ubah apapun yang perlu kamu ubah agar keadaan kebahagiaan alami kamu muncul.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Your Tango


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x