'Stop Berpikir Positif!' Mengenal Toxic Positivity dan Dampak Bahayanya Bagi Kesehatan Mental

- 8 Maret 2022, 17:37 WIB
'Stop Berpikir Positif!' Mengenal Toxic Positivity dan Dampak Bahayanya Bagi Kesehatan Mental. /Pexels/Pham Khoai
'Stop Berpikir Positif!' Mengenal Toxic Positivity dan Dampak Bahayanya Bagi Kesehatan Mental. /Pexels/Pham Khoai /
 
ZONABANTEN.com - Apa itu toxic positivity dan apa dampak bahayanya bagi kesehatan mental kita?
 
Mengenal Toxic Positivity
Toxic positivity adalah keyakinan bahwa tidak peduli seberapa buruk atau sulitnya suatu situasi, orang harus mempertahankan pola pikir positif. 
 
Istilah itu memaksa seseorang menjadi seorang yang optimis dan terlibat dalam pemikiran positif yang 'beracun' sehingga menolak emosi yang sedih dan sulit demi terus ceria dan senang.
 
Kita semua tahu bahwa memiliki pandangan hidup yang positif baik untuk kesehatan mental namun masalahnya adalah hidup tidak selalu positif. Kita semua berurusan dengan emosi dan pengalaman yang menyakitkan. 
 
 
Emosi-emosi itu meskipun seringkali tidak menyenangkan namun penting untuk dirasakan dan ditangani secara terbuka dan jujur. 
 
Toxic positivity membawa pemikiran positif ke ekstrem yang digeneralisasikan secara berlebihan.
 
Sikap ini tidak hanya menekankan pentingnya optimisme, tetapi menyangkal emosi manusia yang tidak boleh merasakan kesedihan.
 
Beberapa contoh seperti ketika sesuatu yang buruk terjadi atau kehilangan pekerjaan, orang-orang akan mengatakan untuk 'tetap positif' atau 'lihat sisi baiknya'.
 
Hal itu memang baik, namun jika saat dalam kesedihan seseorang dipaksa untuk berpikir positif, ia menentang kesedihan dan memaksa untuk bahagia.
 
 
Dampak Bahaya dari Toxic Positivity.
Toxic positivity sebenarnya dapat merugikan orang-orang yang sedang mengalami masa-masa sulit dan memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan mental, apa saja?
 
Kita akan merasa malu jika merasa sedih dan toxic positivity akan terus memaksa emosi senang dan bahagia sehingga secara naluri telah menolak perasaan sedih yang mana hal itu bisa memperparah rasa cemas hingga timbul rasa stres.
 
Selain itu toxic positivity menyebabkan rasa bersalah dan secara langsung mengirimkan pesan bahwa jika tidak menemukan cara untuk merasa positif, kita telah melakukan sesuatu yang salah.
 
 
Tanda-tanda Perilaku Toxic Positivity.
Toxic positivity seringkali tidak kentara, tetapi dengan belajar mengenali tanda-tandanya dapat membantu kita mengidentifikasi jenis perilaku ini dengan lebih baik. Beberapa tanda antara lain:
 
1. Menyingkirkan masalah daripada menghadapinya.
 
2.Merasa bersalah karena sedih, marah, atau kecewa.
 
3. Menyembunyikan perasaan yang sebenarnya di balik kutipan perasaan senang yang tampaknya lebih dapat diterima secara sosial.
 
4. Menyembunyikan atau menyamarkan perasaanmu yang sebenarnya.
 
 
5. Meminimalisir perasaan orang lain karena membuatmu tidak nyaman.
 
6. Mempermalukan orang lain ketika mereka tidak memiliki sikap positif
 
7. Mencoba untuk tabah atau "mengatasi" emosi yang menyakitkan.
 
Itulah tanda-tanda perilaku dan pengertian dari toxic positivity.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Very Well Mind


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x