Buku hello, habits diracik dengan sudut pandang minimalis, dari seorang minimalis yang sudah menjalankan konsep hidup minimalis dan berhasil.
Setidaknya ada tigal hal utama yang disebutkan dalam buku hello, habits. Ide pertama adalah kita boleh punya target besar, visi yang jauh, namun jangan lupa untuk memulai dengan langkah kecil. (we could have a big goal, but don’t forget to start with a small step).
Baca Juga: 3 Cara Membuat Hidup Lebih Tenang, Hilangkan Overthinking dengan Filosofi EksistensialismeBanyak orang ingin menjadi sukses, sebagaimana yang dikatakan Thomas Corley dalam bukunya yang berjudul rich habits yaitu kebebasan finansial di umur tertentu.
Memiliki goal yang besar boleh saja, akan tetapi jangan lupa untuk memulai dengan kebiasaan kecil yang positif.
Kebiasaan tersebut dilakukan secara terus menerus, tanpa harus berpikir panjang.
Misalnya kebiasaan untuk fokus, menghargai waktu, memiliki mentor, kerja produktif, dan membaca.
Saat kebiasaan tersebut telah Anda lakukan tanpa berpikir panjang, maka goal yang besar hanya tinggal menunggu waktu untuk menghampiri Anda.
Sebab, kesempatan jauh lebih senang datang kepada siapa yang bersiap. Siapa yang dimaksud adalah diri Anda dengan kebiasaan yang melekat sebagai karakter.
Kebiasaan adalah sesuatu yang dilakukan di bawah alam sadar manusia. Menurut Fumio dalam bukunya hallo, habits cara paling efektif melakukan hal tersebut adalah melakukannya tanpa banyak berpikir.
Karena semakin banyak pikiran, maka pintu kekhawatiran akan muncul, dan disitulah kecemasan akan hadir.