3 Fakta Dibalik Masyarakat Percaya Pada Mistis, Simak Penjelasannya!

- 21 Desember 2021, 10:24 WIB
Zuhri -3 Fakta Dibalik Masyarakat Percaya Pada Mistis
Zuhri -3 Fakta Dibalik Masyarakat Percaya Pada Mistis /Pixabay

ZONABANTEN.com - Pada era modern saat ini, sebagian masyarakat percaya pada mistis sebagai suatu kenyataan yang mempengaruhi persepsi dan perilaku sosialnya.

Beberapa fenomena alam dan gejala sosial sering dikaitkan dengan hal-hal supranatural, hal ini mengindikasikan sebagian masyarakat percaya mistis.

Perilaku masyarakat yang percaya mistis ini tentu memiliki jejak landasan tersendiri, sehingga mistisisme mendapat perhatian khusus bagi sebagian orang.

Dirangkum dari beberapa literatur ilmiah, berikut 3 fakta dibalik fenomena kepercayaan pada mistisisme yang berkembang dalam masyarakat Indonesia:

Baca Juga: INFO LOKER Tingkat SMA SMK Sederajat! PT Reska Multi Usaha Sudah Dibuka, Buruan Daftar

1. Mistis Digunakan Sebagai Pengetahuan Alternatif

Dalam jurnal Personifikasi Fakultas Psikologi Universitas Paramadina Jakarta, Haris Herdiansyah menyebut hal-hal yang berbau mistis ini telah dipercaya turun temurun oleh masyarakat Indonesia.

Menurutnya bagi orang yang berpegang teguh pada budaya dan kearifan lokal, hal-hal yang berbau mistis ini merupakan satu kesatuan yang membentuk kepercayaan dan kearifan lokal itu sendiri.

"Dahulu kakek dan nenek kita seringkali mengontrol dan menasihati kita dengan istilah pamali, jika istilah ini sudah keluar maka tidak akan bisa dibantah", tulis Haris.

Disamping pamali, Haris menjelaskan fenomena sixth sense juga diyakini sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dijadikan falsafah hidup.

Baca Juga: Amandel Bengkak? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Penggunaan sixth sense ini memiliki latar belakang tujuan yang berbeda-beda, termasuk salah satunya sebagai media untuk menyembuhkan penyakit.

Salah satu bukti kepercayaan ini bisa dilihat dari munculnya primbon, serat-serat, atau kitab-kitab tradisional yang berisi rumusan dan prediksi yang akan terjadi kemudian.

2. Media Melawan Kolonialisme

Selain digunakan sebagai pengetahuan alternatif, mistisisme dalam kehidupan masyarakat Indonesia juga digunakan sebagai media melawan kolonial Belanda.

Salah satu buktinya dapat dilihat dari kesenian yang berkembang di Banten, yang dikenal dengan sebutan Debus.

Baca Juga: Tersangka Penyebab Kebakaran Klinik di Osaka Diduga Terinspirasi dari Kebakaran di Kyoto 2019 Silam

Dalam Jurnal Patanjala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung, Euis Trisnawati menjelaskan, Debus Banten pada awalnya digunakan sebagai media penyebaran Islam.

Namun pada masa pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa,seni Debus ini digunakan untuk membangkitkan semangat juang rakyat Banten.

Disebutkan, saat itu rakyat Banten belum mengenal senjata modern seperti pistol dan senapan, mereka hanya menggunakan senjata seperti keris, golok dan bambu runcing.

Untuk itu, para ulama memberi bekal yang mendorong kebenarian rakyat dan pemuda Banten untuk bertempur di medan perang, berupa doa-doa dan ilmu kebal.

Baca Juga: Keum Sae Rok Tanda Tangani Kontrak dengan History D&C, Agensi yang Naungi Song Joong Ki dan Yang Kyung Won

3. Berkembangnya Kajian Sains Terhadap Fenomena Mistis

Haris Herdiansyah menyebutkan, meski dahulunya mistis dan sixth sense diyakini hanya sebagai klenik, namun saat ini sudah mulai dikaji secara ilmiah.

Hal ini ditandai dengan munculnya ilmu Parapsikologi yang membahas dan meneliti tentang gejala/data yang dipandang luar biasa disamping gejala/data normal.

Ilmu Parapsikologi ini juga telah berkembang di Amerika Serikat, dengan didirikannya The American Institute of Parapsychology pada Tahun 1970.

Selain itu, menurut Haris di Belanda pada tahun 1960an Kepolisian Negara telah membentuk divisi khusus yang didalamnya beranggotakan orang-orang yang memiliki kemampuan indera keenam.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Terbaru Mobile 21 Desember 2021! Dapatkan Berbagai Skin Gratis dari Tencen

Tugas utama divisi ini melacak dan mencari data dengan menggunakan kemampuan indera keenamnya terkait keberadaan penjahat yang masih buron.

Demikian beberapa fakta dibalik kepercayaan masyarakat terhadap fenomena mistisisme dalam merespon berbagai gejala alam dan sosial dalam kehidupannya.

Meski terdapat perbedaan pandangan dalam menanggapi perihal mistis, namun apapun pengetahuan yang kita terima harus mampu mendorong kehidupan manusia kearah yang positif, bukan sebaliknya. ***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah