ZONABANTEN.com - Istilah "generasi sandwich" tengah menjadi bahan perbincangan populer di jagat media sosial saat ini.
Sekarang ini, masyarakat Indonesia yang sedang dalam usia produktif merasa sedang terjebak dalam situasi di mana mereka harus menanggung beban dari dua generasi, yakni generasi atas dan bawah mereka.
Generasi atas yang dimaksud ialah orang tua atau mertua, sedangkan generasi bawah diartikan sebagai anak, keponakan, atau cucu.
Situasi tersebut bisa diibaratkan layaknya sebuah roti sandwich yang berisi berbagai macam isian dan diapit oleh roti pada kedua sisi atas dan bawahnya.
Baca Juga: Berinovasi dalam Teknologi Digital untuk Menjalankan Pengelolaan Keuangan Negara
Terlepas bagaimana kondisi finansial dari orang tersebut, ia tetap harus memilikirkan biaya hidup untuk dua generasi lainnya.
Dilansir dari Statistic Canada, setidaknya ada 37% orang yang harus menambah jam kerja mereka, 30% orang mengurangi jatah liburan mereka, 43% harus membawa bekal guna meminimalisir anggaran makan di luar rumah, serta 36% lainnya harus mengambil sebagian uang di tabungan mereka untuk membeli kebutuhan tertentu.
Kebanyakan di antara mereka, generasi sandwich, juga lebih sering menghabiskan uang pribadinya untuk memenuhi kebutuhan orang tua ketimbang membeli prioritas personal.
Penyebab generasi sandwich