Network
ZONABANTEN.com – Masih menjadi sebuah misteri, jika berkeinginan memasuki Gua Belanda di larang mengatakan ‘Lada’.
Gua Belanda ini terletak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Gua ini menyimpan banyak misteri, termasuk larangannya dalam mengucapkan ‘Lada’.
Gua tersebut menjadi saksi bisu bahwa ratusan tahun lalu, menjadi tempat bagi para pribumi disiksa secara tidak manusiawi. Lalu, ada apa dengan kata lada?
Gua Belanda dulunya menjadi basis militer, sekaligus penjara bawah tanah. Banyak tragedi keji telah terjadi menyelimuti gua tersebut.
Baca Juga: 3 Tips Agar Lolos Seleksi Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20, Salah Satunya Cek Status NIK
Dikutip Zonabanten.com dari Galamedia, awal mula Belanda membangun gua tersebut digunakan untuk menyadap air sungai Cikapundung.
Rencananya dari air sungai tersebut akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga air (PLTA).
Namun, pada masa perang dunia ke-2, terowongan tersebut pun dimanfaatkan Belanda sebagai stasiun radio telekomunikasi.
Konon, katanya para korban dalam terowongan tersebut sering menampakkan dirinya.
Korban yang terdiri dari para pribumi, tentara Jepang bahkan orang Belanda yang meninggal di dalam sana.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Dunia FIFA Qatar 2022
Sosok tak kasat mata ini sering kali menampakkan diri dan meminta tolong kepada para pengunjung.
Masyarakat sekitar mempercayai bahwa terdapat satu kata yang dilarang untuk diucapkan, ketika berkeinginan memasuki Gua Belanda.
Kata itu adalah lada. Bagi orang yang melanggar atau dengan sengaja memasuki gua tersebut, dipercaya akan mengalami kesialan, bahkan sampai kerasukan.
Tak hanya itu, keangkeran yang sering dirasakan oleh masyarakat sekitar yaitu bunyi para tentara tengah berbaris dalam gua.
Meskipun banyak para praktisi spiritual yang telah melakukan penelusurannya di Gua Belanda. Namun, misteri-misteri di dalamnya masih saja belum terungkap.***
