Cuka menawarkan efek penghambatan terhadap berbagai jamur, namun memiliki tindakan antijamur yang terbatas.
Meskipun cuka efektif untuk mencegah pertumbuhan jamur P. chrysogenum, ini tidak cukup efektif untuk A. fumigatus, sejenis jamur yang menyebabkan penyakit pada orang dengan defisiensi imun seperti mereka yang baru saja menjalani transplantasi organ atau individu dengan leukemia atau AIDS.
Faktor lainnya adalah, cuka, sebagai agen penghilang jamur, tidak dapat digunakan pada bahan permukaan tertentu karena dapat menyebabkan potensi kerusakan pada jenis permukaan tersebut.
Permukaan seperti itu meliputi: lantai kayu, permukaan terbuat dari marmer dan batu kapur, layar elektronik, dan benda yang memiliki permukaan logam seperti aluminium, tembaga, dan baja tahan karat.
Baca Juga: Sahur Di Bulan Ramadhan Bisa Jadi Ajang Jalin Keakraban Dengan Buah Hati
Sebelum mulai membersihkan dengan cuka, perlu diingat untuk mengatasi masalah kelembapan terlebih dahulu dan kemudian menyingkirkan jamur, karena tanpa langkah ini, jamur dapat tumbuh kembali.
Kenakan perlengkapan pelindung seperti sarung tangan tidak berpori, kacamata dan masker wajah sebelum membersihkan.
Tuangkan cuka murni dengan sekitar 5 persen asam asetat ke dalam botol semprot untuk disemprotkan pada permukaan yang terkontaminasi jamur.
Biarkan cuka menempel di permukaan selama satu jam.
Gosok dengan sikat lembut dan bersihkan cetakannya.