Tes tersebut merupakan tes yang sesuai standar untuk mendeteksi demensia yang dilakukan oleh Dr. Lin Sun dari Alzheimer’s Disease and Related Disorders Center, selaku salah satu peneliti dari penelitian tersebut.
Tes itu menilai kemampuan kemampuan visuospatial, rentang perhatian, penyelesaian masalah, ingatan yang berfungsi, kesadaran lokasi, dan kemahiran verbal.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 14 Telah Dibuka, Namun Bukan Untuk 7 Golongan Pekerja Ini
Peserta yang tidur siang mendapatkan nilai yang lebih bagus pada tiga kategori terakhir.
Davina Ramkison, selaku wellbeing director (direktur kesehatan tubuh) dari Zevo Health, menyatakan, seperti yang dikutip Healthline, bahwa tidur juga menambah kapasitas belajar.
“Tidur siang membantu otak menyembuhkan diri dari kelelahan mental atau kelebihan informasi.” ujar Davina pada artikel Healthline yang sama.
“Saat tidur, otak membersihkan informasi yang tidak diperlukan dari bagian penyimpanan sementara agar informasi baru dapat diserap.” ujarnya menjelaskan lebih jauh.
Dalam penelitian tersebut, grup yang tidur siang dan tidak mendapatkan tidur setidaknya 6,5 jam setiap malam.
Baca Juga: Mengejutkan! Ternyata Memakai Celana Dalam Saat Tidur, Berpotensi Bahayakan Kesehatan
Tidur siang dilakukan setelah makan siang untuk minimal 5 menit berturut-turut namun tidak lebih dari 2 jam.