Target Awal Bahan Aktif Viagra Adalah Penyakit Darah Tinggi, Ini Beda Keduanya

- 4 Maret 2021, 18:37 WIB
Cara efektif turunkan darah tinggi
Cara efektif turunkan darah tinggi /frolicsomepl/Pixabay

ZONA BANTEN - Walau dikenal sebagai obat bagi orang yang mengalami Erectile Dysfunction (ED), pada awalnya, sildenafil atau lebih dikenal sebagai Viagra, dibuat untuk penyakit Hipertensi Pulmonal atau Pulmonary Arterial Hypertension (PAH).

Para peneliti saat itu sedang meneliti pengobatan terhadap darah tinggi dan angina, rasa nyeri di dada yang diasosiasikan dengan penyakit jantung.

Ternyata, sildenafil yang mereka gunakan juga efektif dalam memperlancar aliran darah ke kelamin pria.

Pfizer kemudian menjadikan obat itu bernama Viagra, sementara itu Revatio ditujukan untuk pengobatan PAH.

Baca Juga: Jalan Kaki Dapat Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Cek 4 Kebiasaan Sehat Penurun Hipertensi Lainnya

Berdasarkan singlecare.com, keduanya sama-sama menggunakan sildenafil sebagai bahan aktifnya.

Namun, menurut walrus.com, doktor tidak biasa memberikan Revatio sebagai pengganti Viagra.

Apabila dokter melakukannya, ia telah melakukan praktek “off-label” atau memberikan obat di luar indikasi yang tertera.

Jika pasien mengalami efek samping yang tidak diinginkan akibat obat “off-label” tersebut, maka sang dokter bisa jadi dituntut pertanggungjawabannya.

Walaupun Pfizer membuat kedua obat tersebut dengan zat aktif yang sama, menurut singlecare.com dosis mereka berbeda.

Baca Juga: Warna Urine Bisa Prediksi Diabetes, Hati-hati Warna Ini Indikasikan Penyakit Infeksi Gula Darah Tinggi

Revatio biasanya diberikan pada dosis lebih kecil daripada Viagra.

Berdasarkan klikdokter, untuk penderita ED, Sildenafil biasanya diberikan pada 50 hingga 100 mg untuk satu kali dalam sehari.

Sementara itu untuk penderita PAH, dosis yang diberikan adalah 5 sampai 20 mg untuk tiga kali dalam satu hari.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah